Jumat, 20 September 2024

Hari AIDS Sedunia, Kadinkes Jatim Imbau Warga yang Berpotensi Tertular Segera Akses Layanan Kesehatan

Diunggah pada : 4 Desember 2023 20:32:36 24
Foto : Dok. Humas Dinkes Jatim

Jatim Newsroom - Memeringati Hari AIDS Sedunia setiap 1 Desember, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Kadinkes Jatim) dr. Erwin Astha Triyono berpesan, bagi warga Jawa Timur yang memiliki resiko tertular HIV/AIDS agar segera mengakses layanan kesehatan untuk diperiksa dan diobati. 

"Tatalaksana ini sudah ada di hampir semua fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, baik itu di faskes tingkat 1, tingkat 2 maupun tingkat 3. Sehingga sebetulnya tidak ada alasan bagi masyarakat yang memiliki risiko untuk tidak segera memeriksakan diri dan diobati," tutur dr. Erwin kepada Jatim Newsroom, pada Senin (4/12/2023).

Selain itu, dr. Erwin menyebutkan, terdapat pula program-program skrining. Menurutnya, ibu hamil juga menjadi isu penting, karena dalam menuju Indonesia Emas Tahun 2045, pasti semua pihak berkeinginan memiliki generasi-generasi yang sehat. Untuk mendapatkan generasi yang sehat, dr. Erwin menerangkan, maka mulai saat ini pemerintah mendorong melakukan skrining pada ibu hamil, skrining tidak hanya HIV, namun juga hepatitis B dan sifilis. 

“Dengan skrining, diharapkan bila ibu hamil itu ternyata negatif atau sehat, maka kita bersyukur. Layanan Antenatal Care atau ANC akan tetap kita berikan yang terbaik untuk ibu-ibu yang sehat. Tetapi bila pada saat skrining, ibu hamil itu positif HIV-nya, maka segera kita berikan ANC yang terbaik juga, tentunya ditambah dengan pemberian ARV bagi ibu hamil yang HIV positif. Pemberian ARV pada ibu hamil sangat menjanjikan karena begitu diberikan pada ibu hamil yang umur kehamilannya kurang dari minggu ke-14 maka diharapkan penularan ke bayinya kurang dari 2%.” ungkap dr. Erwin

Pada Peringatan Hari AIDS ini, dr. Erwin menyampaikan keinginannya agar tidak hanya diperingati secara seremonial saja, tetapi berusaha mengubah paradigma masyarakat, bahwa penyakit HIV adalah penyakit kronis yang bisa dicegah dan diobati. 

"Kita mengharapkan pemahaman masyarakat yang jauh lebih objektif, tidak dipengaruhi oleh informasi-informasi yang bias atau tidak bisa dipertanggung jawabkan. Apabila sebuah institusi, baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun institusi swasta menemui karyawan atau pegawainya positif HIV, maka diharapkan untuk tidak menstigma dan mendiskriminasi mereka. Mereka tetap harus diberdayakan dan disetting untuk hidup normal, kerja seperti biasa dan sebagainya, namun harus tetap dibantu dan diberikan akses untuk berobat sehingga mereka bisa bekerja seperti biasa," jelas dr. Erwin

Dr. Erwin memaparkan, target dari Peringatan Hari AIDS Sedunia ini adalah Eliminasi HIV Tahun 2030. Menurutnya, hal ini bukanlah sesuatu yang susah, jika strateginya bisa disampaikan dengan baik kepada masyarakat. 

"Strategi yang pertama yaitu Suluh atau Edukasi. Kita harus terus menerus melakukan edukasi atau sosialisasi atau penyuluhan HIV-AIDS kepada seluruh masyarakat, jangan sampai masyarakat tahu mitos atau berita-berita hoax yang salah dan terlanjur beredar di masyarakat. Kita harus berikan informasi yang benar untuk memperbaiki informasi yang salah di masyarakat," papar dr. Erwin.

Lebih lanjut, dr. Erwin menjelaskan strategi yang kedua, adalah temukan. Artinya, semua masyarakat yang memiliki perilaku berisiko harus melakukan tes HIV di faskes terdekat. 

"Yang ketiga adalah Obati. Jangan sampai prosesnya hanya berhenti saat ditemukan, tetapi juga harus segera diobati dengan ARV. Dengan target 6 bulan setelah pengobatan, virusnya sudah tidak terdeteksi sehingga tidak ada yang mengganggu kekebalan tubuh Orang Dengan HIV atau ODHIV, imunitas membaik dan bisa hidup normal seperti manusia biasa. Yang terakhir, Pertahankan. Artinya pengobatan ARV tetap dilakukan sepanjang hidup ODHIV agar imunitasnya tetap terjaga," bebernya. 

Keempat strategi tersebut, menurut dr. Erwin, merupakan kunci keberhasilan penanganan HIV dan biasa disingkat dengan 'STOP HIV-AIDS'. Karena bagaimanapun, masyarakat juga perlu tahu bahwa pemerintah sudah sedemikian rupa menyiapkan anggaran yang sangat cukup untuk memastikan bahwa tata laksana khususnya untuk penyakit HIV ini bisa diatasi dengan sebaik-baiknya. Sehingga, nanti eliminasi HIV tahun 2030 betul-betul bisa tercapai.

“Semoga peringatan Hari AIDS kali ini membawa paradigma baru bagi masyarakat untuk percaya diri menghadapi eliminasi HIV dengan target tahun 2030, tentunya dengan strategi dan cara yang terbaik. Perilaku hidup bersih dan sehat kita kerjakan. Bagi yang belum sakit jangan sakit dengan menghindari potensi penularan. Bagi yang sudah sakit atau yang merasa berisiko segera ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk segera diberikan tata laksana yang terbaik.” imbau dr. Erwin

Berikutnya, dr. Erwin menganjurkan warga, supaya menghilangkan stigma dan diskriminasi dari keluarga, masyarakat dan juga tenaga medis supaya tidak menghambat akses untuk mendapatkan pengobatan. "Selain itu kita juga bermitra dengan teman komunitas dalam membantu untuk menjadi pendamping minum obat. Dengan kolaborasi dan bergerak bersama semua pihak, maka bisa wujudkan mimpi kita eliminasi HIV-AIDS tahun 2030," pungkasnya. (vin/s)

#Dinkes Jatim #Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur #Kadinkes Jatim #Hari AIDS Sedunia #AIDS #HIV #ODHIV