Jumat, 20 September 2024

DLH Bojonegoro Ubah Sampah Jadi Kaya Manfaat

Diunggah pada : 12 Mei 2022 19:57:46 534
Isro'fi (40) Warga Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro memanfaatkan Gas Metana dari limbah sampah untuk kehidupan sehari-hari (11/5/2022).

Jatim Newsroom - Sebagai upaya menuju Zona Integritas (ZI) Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di 2022, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro  berinovasi dalam pengelolaan sampah.

Seperti mengubah sampah jadi gas metana, gas metana menjadi energi listrik, sampah plastik menjadi bahan bakar solar, dan sampah daun menjadi pupuk kompos.

Tim Publikasi Pemkab Bojonegoro berkesempatan melihat secara langsung cara pengolahan berbagai sampah di dua titik lokasi, pada hari Rabu (11/5/2022). Yaitu di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjarsari, Kecamatan Trucuk sebagai pengelolaan sampah terpusat dan TPS 3R (Rescue, Reduce, Recycle) Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Kota, yang berfungsi sebagai pengelolaan pupuk kompos.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro, Hanafi menjelaskan, inovasi sampah menjadi gas metana sebagai alternatif pengganti LPG. Warga juga telah memanfaaatkan gas metana, yang semula penggunanya berjumlah 24 KK, kini menjadi 44 KK di tahun 2022. Pemakaian gas metana ini sebagai pengganti LPG menggunakan kompor khusus yang telah dimodifikasi.

Selain sebagai alternatif pengganti LPG, gas metana ini juga telah di manfaatkan sebagai energi listrik yang awalnya menghasilkan daya 1.500 watt, kini mampu menghasilkan 5.000 watt, dan telah digunakan untuk menerangi lingkungan wilayah TPA Banjarsari khususnya daerah gedung perkantoran.

Hanafi Menambahkan, inovasi lainnya yaitu pengolahan limbah plastik menjadi BBM solar. yang digunakan sebagai bahan bakar incenerator, alat yang digunakan untuk membakar limbah padat dan dioperasikan dengan memanfaatkan teknologi pembakaran pada suhu tertentu.

“Reaktor pirolisis adalah alat yang kami gunakan untuk mencairkan limbah plastik seperti botol dan kantong plastik. Dengan syarat limbah plastik dalam kondisi kering. Pencairan memakan waktu kurang lebih 6 jam di suhu 180 derajat. Sementara jika kondisi plastik kering maksimal, 4 jam sudah bisa cair,” jelasnya Kamis (12/5/2022) saat dikonfirmasi kembali.

Sedangkan untuk pengolahan sampah dedaunan di TPS 3R menjadi pupuk Kombo ( Kompos Bojonegoro). Awalnya, tiap minggu dapat memproduksi pupuk kombo 100 kg. Sekarang menjadi 600 kg/minggu. Yang dimanfaaatkan untuk memupuk seluruh taman RTH di Kabupaten Bojonegoro dan kebutuhan pembibitan.

“Di Bojonegoro dalam sehari menghasilkan 35,03 ton/hari sampah. Sehingga inovasi-inovasi pengolahan sampah sangat dibutuhkan untuk mengurangi limbah. Sementara pembibitan letaknya di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas. Yakni pusat pembibitan dari biji, batang tanaman keras dan bunga. Saat ini telah memproses 480.000 batang tanaman telah masyarakat tanam. Lebih kurang 300.000 pohon,” ucapnya.

Dari berbagai inovasi tadi, TPA Banjarsari menjadi destinasi edukasi tema lingkungan bagi pelajar mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.

Tidak hanya pengolahan sampah, saat ini telah ada 168 bank sampah se-Kabupaten Bojonegoro, sebagai salah satu bentuk dari pencanangan Satu Desa Satu Bank Sampah (SDSB) di 2016. Selain itu, telah terbentuk paguyuban pengepul sampah berkah dan pemulung oleh DLH Kabupaten Bojonegoro. dengan adanya paguyuban ini, berdampak pada peningkatan pendapatan para pengepul dan pemulung di Kabupaten Bojonegoro.

“Di 2016, DLH juga mendapatkan penghargaan 35 besar sinovic dengan ide-ide inovasi kreatif tadi,” Pungkasnya. (ghf/hjr)

#bojonegoro #DLH