Jumat, 20 September 2024

Di Kota Makkah, KBIHU Muhammadiyah Surabaya Bagikan Daging Qurban Bagi Pengungsi Rohingya

Diunggah pada : 14 Juli 2022 14:37:30 161
Jemaah Haji Kelompok Bimbingan Haji Umroh (KBIHU) Muhammadiyah Kota Surabaya

Jatim Newsroom – Jemaah Haji dibawah naungan Kelompok Bimbingan Haji Umroh (KBIHU) Muhammadiyah Kota Surabaya dalam rangkaian ibadah haji melaksanakan penyembelihan hewan qurban (Hadyu) pada tanggal 11 Dzulhijjah 1443 H di daerah pinggiran Kota Makkah dan seluruh daging hewan qurbannya dibagikan bagi warga Rohingya yang menempati  tempat penampungan pengungsi di kawasan tersebut.

Ketua Rombongan 9 Jemaah Haji, Ustadz Husni menjelaskan KBIHU Muhammadiyah Kota Surabaya membawa 94 orang dan melakukan hadyu atau menyembelih hewan qurban di tanah suci Makkah, tepatnya di pinggiran kota dan daging qurbannya dibagikan untuk warga sekitar di kawasan tersebut yang dijadikan tempat penampungan warga Rohingya.

“Alhamdulillah Jemaah Haji dari KBIHU Muhammadiyah Surabaya melaksanakan penyembelihan hadyu di pinggiran Makkah dan daging qurbannya dibagikan bagi warga Rohingya di penampungan sekitar kawasan tersebut”  terang H. Husni, Rabu (13/7/2022) malam Waktu Arab Saudi (WAS).

Diuraikannya, rangkaian ibadah haji bagi jemaah dari KBIHU Muhammadiyah Surabaya dari awal memulai Umroh hingga saat mengawali ibadah haji dengan Tarwiyah bermalam di Mina, Wuquf di Arofah, bermalam di Muzdalifah, jumroh Aqobah dan dihari tasyrik melakukan jumroh Ula, Wustho dan Aqobah, dan pada 11 Dzulhijjah melakukan penyembelihan hewan Hadyu, dilanjut 12 Dzulhijjah setelah tawaf ifadoh. Pihaknya juga merasa bersyukur rombongan haji tetap bersemangat  meski ada beberapa jemaah yang menurut dokter kloter termasuk resiko tinggi (Resti) seperti penyakit sesak napas, diabet, tekanan darah tinggi, dan vertigo tetapi bisa menjalankan ibadah haji dengan baik, meskipun sengatan suhu yang panas baik di Arofah, Muzdholifah dan Mina serta Makkah namun jemaah tetap semangat beribadah.

“Meski rombongan sempat salah jalan setelah jumroh Aqobah pada 10 Dzulhijjah  berjalan kaki dengan suhu yang panas kadang berdesakan sempat kebingungan tidak tahu arah kembali ke pondokkan di Mina, yang biasanya menempuh jarak 7 km dalam waktu 2,5 jam, namun akhirnya menempuh jarak lebih dari 15 km dalam waktu 6 hingga 8 jam” tambah Ketua Rombongan 10 Ustad Andi Hariyadi.

Ustadz Andi menjelaskan dalam ibadah haji kekuatan fisik sangat dibutuhkan, manasik haji dengan berjalan kaki setiap hari sering dilakukan seperti saat tawaf, sa'i, ke Jamarod kembali ke hotel dan tawaf Ifadhoh di Masjidil Haram pada saat kepadatan jemaah luar biasa besarnya memenuhi diberbagai sudut Masjidil Harom baik di lantai dasar hingga di lantai 3.

“Alhamdulillah kita bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar dan sehat serta jalinan persaudaraan yang begitu kuat sehingga saat menikmati gule kambing menambah selera makan. Semoga ibadah haji kita diterima Allah SWT menjadi haji yang mabrur dan aktif berta'awun, berkontribusi dan berpartisipasi dalam peran sosial sebagai implementasi kemabruran” kesan H. Fachrudin, salah satu jemaah haji. (ghu/n)

#KBIHU Muhammadiyah Surabaya #jemaah haji #Muhammadiyah