Jumat, 20 September 2024

BPS Jatim Gelar Rapat Pleno Hasil EPSS

Diunggah pada : 16 Maret 2023 16:44:40 266
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan saat membuka acara Rapat Pleno Hasil EPSS di Hotel Santika Premiere, Surabaya, Kamis (16/3/2023). Foto : Vicky / JNR

Jatim Newsroom – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menggelar Rapat Pleno hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) tahun 2022, di Surabaya, Kamis (16/3/2023).

Rapat Pleno yang dibuka secara langsung oleh Kepala BPS Jatim ini digelar pertama kalinya dengan tujuan untuk mendapatkan titik harmonisasi atau keselarasan nilai capaian penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten/Kota yang telah mengikuti rangkaian uji coba EPSS tahun 2022 sebelum ditetapkan Indeks Pembangunan Statistik (IPS).

Saat ditemui usai membuka kegiatan, Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, menyampaikan, Rapat Pleno EPSS memang baru tahun ini dilakukan dan masih uji coba. Dikatakannya, kegiatan ini adalah bagian dari evaluasi pembangunan statistik sektoral yang tercantum di Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 Tentang Statitistik, dan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

“Nah, di Jawa Timur sudah ada Pergub juga untuk Satu Data Jatim. Karena itu, BPS selaku Pembina Statistik Sektoral melakukan pembinaan. Dan Diskominfo sebagai Wali Data dari penyelenggaraan statistik sektoral di Pemerintah Daerah menghadiri acara ini,” jelasnya.  

Dadang mengungkapkan, dari Rapat Pleno EPSS pembangunan statistik sektoral ini nanti akan di tetapkan menjadi IPS.

“Dari sini kita bisa melihat maupun memotret pembangunan di masing-masing Pemerintah Daerah sampai sejauh mana,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan Dadang, apabila nanti tingkat maturitas datanya sudah bagus, maka hasil atau output dari data-data statistik sektoral bisa digunakan oleh bupati dan wali kota maupun  gubernur. “Hasil data ini, nanti akan diintegrasikan ke SATA Jatim,” ujarnya.

Menurut Dadang, sebetulnya ranah statistik dasar yang diselenggarakan BPS ini sudah tinggal digunakan saja tapi masih perlu diperhatikan pada masing-masing sektoral.

“Karena masing-masing dinas sebetulnya ada output-nya, ada proses pengumpulan data, dan proses kegiatan statistik. Inilah yang nanti akan dikawal oleh BPS supaya kegiatan statistik itu bisa dibandingkan antara satu kabupaten dengan lainnya kalau prinsip satu data ini sama,”  tukasnya.

Selanjutnya, Dadang menerangkan, kegiatan ini juga akan menjadi bahan untuk rapat pleno nasional yang rencananya akan diadakan pada tanggal 20 – 21 Maret 2023 mendatang. “Ini merupakan kegiatan baru, saya yakin ke depan pembangunan statistik sektoral lebih meningkat lagi," ucapnya.

Karena kegiatan ini baru pertama kali digelar, Dadang juga menyampaikan bahwa ke depan rapat pleno akan rutin diadakan.

“Terdapat TPI atau Tim Penilai Internal yang merupakan Tim Pembangunan Instansi di masing-masing pemerintah daerah dan ada SK nya. Dengan demikian, keberlanjutan kegiatan-kegiatan yang termasuk Rapat Pleno seperti hari ini, ke depan akan terselenggara setiap tahun,” tutur Dadang.

Terkait Sensus Pertanian 2023, kata Dadang, dari sensus ini akan terpotret pembangunan di Sektor Pertanian nantinya.

“Sensus ini bukan hanya kepentingan nasional saja tapi juga kepentingan internasional dengan SDGs, yang di dalamnya kita lakukan potret untuk menghasilkan indikator-indikator SDGs dari sensus pertanian,” terangnya.

Dadang menilai, Sensus Pertanian 2023 itu penting, supaya pembangunan sektor pertanian Jawa Timur nanti dapat terlaksana dengan baik. “Khususnya kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan daerah bisa lebih tepat dan ujungnya bisa menyejahterahkan masyarakat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Selain Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, Rapat Pleno ini juga turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin. Selain itu juga diikuti Kepala BPS Kabupaten/Kota beserta staf ahlinya, dan OPD Pemprov Jatim. (vin/s)

#BPS Jatim #EPSS #Rapat Pleno