Jatim Newsroom – Inflasi gabungan delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur secara year on year (yoy) tercatat sebesar 6,47%. Sementara secara month to month (mtm) sebesar 0,10% dan secara year to date (ytd) sebesar 0,46%.
Mengutip laman resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Selasa (7/3/2023), Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menerangkan, inflasi tertinggi secara yoy ada di Jember sebesar 7,21%.
“Diikuti Sumenep sebesar 6,88%, Surabaya sebesar 6,63%, Banyuwangi sebesar 6,39%, Malang sebesar 5,97%, Madiun sebesar 5,70%, Kediri sebesar 5,55%, dan Probolinggo sebesar 5,36%,” ujar Dadang.
Sementara jika dilihat secara mtm, ada 6 (enam) kota mengalami inflasi, antara lain Banyuwangi (0,29%), Jember (0,18%), Kediri (0,16%), Surabaya (0,1%), dan Malang (0,09%), Madiun (0,04%).
“Adapun dua kota lainnya mengalami deflasi yaitu Probolinggo sebesar 0,04% dan Sumenep sebesar 0,02%,” terang Kepala BPS Jatim.
Kemudian untuk inflasi secara ytd, nilai tertinggi ditempati Sumenep (0,62%), Banyuwangi (0,56%), Surabaya (0,52%), Kediri (0,42%), Madiun (0,38%), Jember (0,35%), Malang (0,24%), dan Probolinggo (0,19%). (idc/n)