Jumat, 20 September 2024

11 Mahasiswa Kelas Internasional UK Petra Surabaya Kontribusikan Ilmunya di Solo

Diunggah pada : 5 Juli 2024 19:29:16 84
Para mahasiswa MM PCU saat mengajar di SDN Karangmojo 1. Foto : Humas UK Petra Surabaya

Jatim Newsroom - 11 mahasiswa Master’s Program in Management (MM) Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya atau Petra Christian University (PCU) kelas internasional bidang Educational Leadership and Managemen yang berasal dari FIlipina, China, dan Indonesia, terjun langsung berinteraksi dengan masyarakat di Desa Alasombo, Sukoharjo, Solo, selama enam hari (10-15/6/2024). Selama enam hari tersebut, berbagai kegiatan dilakukan lebih dari sekedar mengajar. 

Melalui pers rilis UK Petra Surabaya kepada Jatim Newsroom pada Jumat (5/7/2024), koordinator acara dan juga Sekprodi MM PCU,R Shanti Darsih Ottemoesoe, menyampaikan bahwa, kegiatan Student Immersion ini membantu para mahasiswa MM untuk menjadi individu yang lebih kritis, menumbuhkan empati, sekaligus sebagai ajang berbagi dan melatih ilmu manajerial yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. "Sebelas mahasiswa tersebut berasal dari Filipina, China, dan Indonesia. Mereka adalah guru magang di Singapore National Academy atau SNA," kata Shanti. 

Aktivitas sebelas mahasiswa pascasarjana kelas internasional tersebut, Shanti menerangkan, saat pagi hari, mereka mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karanganyar 3, SDN Karangmojo 1, dan SDN Alasombo 3.

"Meski sempat terkendala bahasa, tetapi ini tak menyurutkan semangat mereka dalam mengajar Bahasa Inggris, Bahasa China, Matematika, Biologi dasar, bahkan mengajak para siswa membuat kerajinan tangan, seperti kalung dan gelang," terang Shanti.

Seusai kegiatan mengajar, Shanti menyebutkan, para mahasiswa melanjutkan kegiatan di Rumah Kreativitas Larumiru. Rumah seluas 3.000 m2 tersebut merupakan lokasi untuk pelatihan informal bagi masyarakat sekitar. "Ini merupakan besutan dari Dr. Andereas Pandu Setiawan, yang merupakan dosen Interior Design PCU. Di sana para mahasiswa MM melanjutkan aktivitas seperti memasak bersama warga setempat, memanen ubi dan kacang tanah, serta melakukan kegiatan pembangunan secara fisik, yakni membangun dapur umum," sebut Shanti.

Menariknya, menurut Shanti, selain dari ketiga sekolah tempat mengajar, banyak anak-anak juga mendatangi rumah kreativitas ini untuk berkenalan dan belajar bahasa asing bersama mahasiswa MM PCU. 

"Beberapa anak-anak dengan spesifik meminta belajar Bahasa China kepada salah satu mahasiswa MM PCU asal China. Selain belajar bahasa, di rumah kreativitas ini anak-anak tersebut juga bisa melakukan pemeriksaan gigi," tukasnya.

Mengajar Chinese di SDN Karangmojo 1. Foto : Humas UK Petra Surabaya

Dalam program ini, Shanti menuturkan, MM PCU bekerjasama dengan dua calon dokter muda dari dua Universitas Negeri di Jawa Timur, yakni Universitas Brawijaya, Malang dan Universitas Airlangga, Surabaya.

Dikatakan Shanti, pertukaran budaya sangat terlihat dari kegiatan masak memasak bersama di Desa Alasombo terutama di hari terakhir. Para mahasiswa ini berbelanja bahan makanan di pasar tradisional untuk memasak masakan asli Filipina. "Hasil dari masakan itu dihidangkan kepada seluruh masyarakat yang hadir di Rumah Kreativitas. Mereka saling belajar bersama dalam membuat menu masakan dari tempat asalnya masing-masing," ujarnya. 

Tak ketinggalan, Shanti mengungkpakan, pada kegiatan ini, para dosen juga berkesempatan memberikan pelatihan ke dua gereja yang ada di Sukoharjo. Pelatihan wirausaha bagi pendeta dan para jemaatnya ini diberikan kepada Gereja Pengharapan Allah Karangmojo, Kecamatan Weru dan Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) Sirahan, Kecamatan Tawangsari. 

“Respons para jemaat sangat baik, antusias untuk belajar dan mempraktikkan apa yang dipelajari juga sangat tinggi,” imbuh Shanti.

Sementara itu, salah satu mahasiswi MM PCU, Kelas Internasional asal Filiphina, bernama Thereza Shanny Vanguardia mengatakan, Ia belum pernah merasakan pengalaman seperti ini sebelumnya. Artinya melalui program PCU, Ia jadi berkesempatan memiliki pengalaman memanen tanaman pangan kemudian memasaknya bersama warga lokal Indonesia. "Rasanya sangat gurih, saya menyukai makanan tradisional mereka dan tidak bisa berhenti memakannya,” kata Thereza.

Hal yang senada disampaikan oleh Reena Ericka Ramos, mahasiswi asal Filipina, yanh mengaku bahwa pengalaman ini sangat membekas di hatinya. “Pengalaman enam hari ini semakin memperkuat tujuan utama saya mengajar di negara asal saya. Suatu hari nanti, saya ingin dengan bangga mengucapkan kembali ungkapan ikonik ini di Filipina, yakni ‘para sa bata, para sa bayan’, yang artinya untuk anak-anak dan negara,” tutup Reena.

Seebagai informasi, PCU adalah universitas swasta yang berdiri sejak tahun 1961 bertempat di Surabaya, Indonesia. PCU memiliki fakultas-fakultas yang terkemuka di bidang pendidikan, teknologi, konstruksi, bisnis, dan industri kreatif. (vin/hjr).

#UK Petra Surabaya