Jumat, 29 Maret 2024

Wagub Emil : Jatim Telah Lakukan Upaya untuk Mencegah Intoleransi dan Radikalisme

Diunggah pada : 29 Oktober 2022 16:09:27 267
Dialog Kebangsaan yang digelar oleh BNPT dengan tema ‘Sinergi Bangun Masa Depan Indonesia Maju dan Harmoni, di Ketintang Surabaya hari ini, Sabtu (29/10/2022).

Jatim Newsroom – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, Jawa Timur telah melakukan upaya pencegahan dan melakukan strategi untuk mencegah adanya intoleransi dan radikalisme dengan memetakan beberapa trigger atau pemicu yang harus diwaspadai dan di antisipasi tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak.

“Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim telah melakukan pemetaan untuk mengetahui pemicunya yaitu antara lain terkait aliran aliran agamanya, pemetaan jaringan jaringannya yang tentunya kita tidak boleh meremehkan kreativitas dan kegigihan mereka   untuk mencoba menyebarkan nilai - nilainya yang bisa menimbulkan intoleransi dan radikalisme, “ujar Wagub.

“Pemetaan lainnya adalah pemetaan konflik ideologi, pemetaan konfilk politik, pemetaan konflik ekonomi, serta pemetaan Sosial Budaya, ditambah dengan program BNPT yaitu pemetaan kawasan rawan, “jelas Wagub saat menghadiri kegiatan Dialog Kebangsaan yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dengan tema ‘Sinergi Bangun Masa Depan Indonesia Maju dan Harmoni, di Ketintang Surabaya, Sabtu (29/10/2022).

Wagub Emil juga mengatakan, strategi yang juga dilakukan Jatim adalah dengan soft approach atau pendekatan lunak dengan mendorong moderasi dalam hal apapun. Juga adanya regulasi Pergub Nomor 55 Tahun 2012 tentang Pembinaan Kegadamaan dan Pengawasan Aliran Sesat, Pergub No. 51 Tahun 2015 tentang Larangan Keberadaan ISIS di Jatim, Perda Jatim No. 8 Tahun 2018 tentang Toleransi Kehidupan Bermasyarakat, juga Keputusan Gubernur Jatim Tahun 2011 tentang Aktifitas Ahmadiyah di Jatim.  

“Pemprov Jatim tentu siap bermitra lebih intensif lagi dengan BNPT, dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan juga Pentahelix, “pungkas Wagub

Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan,  BNPT diberikan amanah untuk menghapus atau meniadakan virus intoleran dan radikalisme di Indonesia dengan melakukan pendekatan hulu atau soft approach.

“Di dalam melaksanakan amanahnya supaya virus ini hilang dari Indonesia tidak mungkin BNPT bekerja sendiri oleh karena itu kita harus melakukan sinergi. Bersinergi tidak hanya dengan unsur pemerintah saja tetapi dengan semua unsur yang disebut dengan Pentahelix yaitu pemerintah, akademisi, badan/pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media untuk membangun narasi kecintaan terhadap NKRI dengan membangun kolaborasi sinergi untuk terwujudnya Indonesia yang harmoni sejahtera dan damai.

Sementara Tokoh Pers Nasional Dahlan Iskan mengatakan, terorisme tidak boleh terjadi dan harus dihilangkan, karena merupakan ancaman yang paling tinggi yang menakutkan banyak orang dan menganggu pembangunan negara untuk menjadi negara maju. Intinya terorisme paling menganggu perencanaan kemajuan sebuah negara. (yan/n)   

#Wagub Emil