Jumat, 19 April 2024

UPT Pelatihan K-UKM Jatim Adakan Pelatihan Kemitraan, Negosiasi, dan Presentasi

Diunggah pada : 9 Maret 2023 13:24:40 43
Sumber Foto: Diskop-UKM Jatim

Jatim Newsroom – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (K-UKM) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar pelatihan Sijawara+ tentang Kemitraan, Negosiasi, dan Presentasi yang Efektif, Rabu (8/3/2023). 

Kegiatan yang digelar secara daring dan dihadiri lebih kurang 50 peserta ini dipandu Pustakawan Perpustakaan UPT Pelatihan K-UKM Jatim, Dwi Wijatiningsih. Hadir sebagai narasumber yaitu Widyaiswara Ahli Madya UPT Pelatihan K-UKM Jatim, Ratna Saktijaningdijah. 

Ratna menekankan pentingnya memiliki softskill komunikasi dalam berusaha, khususnya kemampuan presentasi, negosiasi, dan bermitra. “Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kita dapat menyampaikan keinginan dan menyelesaikan masalah yang tentunya akan membawa dampak positif pada keberlangsungan usaha,” ujarnya. 

Materi pertama yang disampaikan Ratna yaitu mengenai cara menyajikan presentasi yang efektif. “Sebelum pemaparan topik, penting untuk menyiapkan segala keperluan, mulai dari menyusun jadwal, melengkapi bahan dan alat, hingga mencari informasi yang dibutuhkan terkait tema presentasi yang dibawa,” terang Ratna. 

Sebagai langkah terakhir, Ratna mengingatkan untuk menutup presentasi dengan meninggalkan kesan yang membekas. “Jangan lupa untuk membuat presentasi diingat yakni dengan menunjukkan kesimpulan dan manfaat menarik. Lalu pastikan juga tujuan presentasi sejak awal sudah tercapai atau tidak,” ungkapnya.

Selepas melaksanakan presentasi, lanjutnya, umpan balik akan terjadi sebagai reaksi dari audiens yang hadir. “Di sesi umpan balik tersebutlah kemudian proses negosiasi biasa terjadi karena dengan adanya negosiasi kita dapat mencari titik temu dari permasalahan yang telah dibahas,” imbuhnya. 

Dalam konteks dunia perkoperasian, Ratna mengimbau saat melaksanakan negosiasi agar melakukan dengan kepala dingin, khususnya ketika lawan negosiasi adalah anggota koperasi itu sendiri. Contohnya seperti dalam kasus negosiasi pinjaman yang sulit dibayar oleh anggota, Ia mengingatkan untuk memperlakukan anggota tetap sebagai pemilik sekaligus pengguna, namun juga tidak melupakan kepentingan koperasi.

Di langkah selanjutnya sekaligus materi terakhir, ada kemampuan terkait manajemen kontrak dan kemitraan. Tahap ini merupakan harapan akhir dari proses negosiasi. Kemitraan penting untuk dilaksanakan dengan terencana, mulai dari tahap awal seperti menganalisis kebutuhan dan potensi, lalu proses negosisasi kemitraan, sampai pelaksanaan kemitraan terjadi. 

“Jika ingin bisnis berkembang, kita tidak bisa berjalan sendirian alias butuh mitra lain. Selain itu dengan membangun kemitraan, transfer pengalaman juga dapat terjadi,” jelas Ratna sebagaimana dipublikasikan di laman resmi Dinas K-UKM Jatim. 

Sebagai penutup, Ratna menuturkan jika proses komunikasi dalam usaha sebaiknya sejak awal dilakukan oleh orang yang memang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, termasuk juga mempunyai mandat sebagai pengambil keputusan untuk memudahkan pengambilan kebijakan dalam prosesnya. 

Lebih lanjut, Ratna juga menyarankan agar selalu membuat laporan dan pencatatan dari kesepakatan yang diambil. “Hal ini penting agar dokumentasi terjadi dan menghindari jika ada pihak yang mungkin mangkir dari kesepakatan awal yang telah diputuskan bersama,”, pungkas Ratna. (idc/n)

#UMKM #Diskop UKM Jatim #koperasi #K-UKM