Jatim Newsroom – Berkolaborasi dengan OPOP Jatim dan Forum Kerja Sama Koperasi Pondok Pesantren (Foker Koppontren), Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Diskop-UKM) Provinsi Jawa Timur, menggelar kegiatan lokakarya atau workshop Kewirausahaan Peningkatan Kapasitas SDM Pengurus/Pengelola Koppontren.
Workshop yang berlangsung selama dua hari di kantor UPT Pelatihan Diskop-UMKM di Malang, Senin hingga Selasa (17-18/7/2023) ini diikuti oleh sejumlah 100 orang peserta yang merupakan pengurus ataupun pengelola Koppontren di Jawa Timur.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin, kepada Jatim Newsroom Kamis (20/7/2023) menjelaskan, OPOP itu merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren yang dilakukan melalui Koperasi Pondok Pesanten (Kopontren). Sehingga, harus ada tindak lanjut setelah ada Koppontren di masing-masing pesantren.
“Forum Kerja Sama atau Foker Kopontren itu sebagai wadah agar Koperasi Pondok Pesantren di Jawa Timur saling berkomunikasi, berkoordinasi, dan saling kerja sama. Dengan demikian harapannya, Kopontren ini semakin kuat jejaringnya, bisnisnya, di topang dengan adanya saling kerja sama,” jelas Sekjen OPOP yang biasa dipanggil Gus Ghofirin itu.
Selanjutnya, Gus Ghofirin mengatakan, sebagaimana diketahui dalam Undang-Undang Koperasi Nomor 5 Tahun 1992, bahwa prinsip-prinsip koperasi salah satunya adalah prinsip kerja sama antar koperasi.
“Prinsip ini lah yang melandasi lahirnya Forum Kerja Sama Kopontren, jadi ya memang harus bekerja sama agar bisnisnya semakin kuat, organisasinya semakin kuat, administrasinya semakin tertib, pendapatan koperasi meningkat, dan keuntungan koperasi juga akan memperkuat ekonomi pondok pesantren sehingga berimbas pula kepada masyarakat di sekitar pesantren,” terang Gus Ghofirin.
Oleh karena itu, melalui workshop hasil kerja sama UPT Pelatihan Diskop UKM Jatim, OPOP Jatim, dan Foker Koppontren ini, Gus Ghofirin berharap SDM Koppontren dapat benar-benar diasah kemampuannya, sehingga semakin kompeten dan berkualitas.
“Dari adanya workshop ini kita berharap pengurus dan pengelola pesantren di Jawa Timur, baik skill maupun pengetahuannya dan jaringannya bertambah. Sehingga mereka mampu mengelola koperasi pondok pesantren dengan baik, lalu mengantarkan Koppontrennya menuju koperasi yang sehat dan berkualitas,” harap Gus Ghofirin.
Gus Ghofirin menuturkan, dalam workshop yang juga menghadirkan beberapa narasumber berkompeten di bidang koperasi terutama terkait Koppontren ini, diisi dengan diskusi terkait tata kelola koperasi pondok pesantren berbasis digital.
“Kita mendiskusikan tentang strategi pengembangan usaha koperasi pondok pesantren, perencanaan dan pelaporan keuangan koperasi pondok pesantren, strategi pemasaran barang dan jasa koperasi pondok pesantren berbasis digital. Dan yang tidak kalah penting, kita juga mendiskusikan terkait dengan peluang maupun tantangan ekspor produk koperasi pondok pesantren,” tuturnya.
Dari diskusi itulah, Gus Ghofirin mengungkapkan harapannya, bahwa semoga ke depan semoga menghasilkan pengelola ataupun pengurus pesantren yang semakin memahami bagaimana menjalankan koperasi dengan baik dan benar. (vin/s)