Sabtu, 20 April 2024

Upaya Turunkan Stunting, Pemkab Bojonegoro Beri Pembinaan Kader IMP

Diunggah pada : 1 Juni 2022 10:14:54 145
Pembinaan kepada ratusan kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) di Kecamatan Baureno dan Kepohbaru, Selasa (31/5/22).

Jatim Newsroom – Untuk menurunkan angka stunting, Pemkab Bojonegoro melakukan berbagai upaya, salah satunya memberikan pembinaan kepada ratusan kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) di Kecamatan Baureno dan Kepohbaru, Selasa (31/5/22).

"Alhamdulillah trennya turun tetapi tidak signifikan, bulan ini kami akan evaluasi lagi," ujar Bupati Bojonegoro Anna Muawanah saat memberikan pembinaan kepada kader IMP di Baureno melalui video konferensi.

Bupati mengatakan, penurunan angka stunting akan terus dicari terobosannya, terutama meminta kepada kader IMP yang berada di tingkat desa untuk terus mengkampanyekan hidup sehat, aktif memeriksakan kehamilan kepada bidan serta aktif melakukan penimbangan bayi.

"Peran IMP kepada masyarakat langsung mengena, kami berharap bisa membantu menurunkan angka stunting. Tolong dimaksimalkan ya," pinta bupati.

Bupati menambahkan, kedepan akurasi data terkait angka stunting, kematian ibu hamil serta kematian bayi akan lebih diperbaiki. Bupati meminta stakeholder terkait untuk membuatkan aplikasi khusus, sehingga tren penurunannya bisa dipantau sewaktu-waktu.

"Jadi ikhtiar kita melakukan kegiatan pembinaan IMP ini agar outputnya yaitu angka stunting di Bojonegoro terus turun," tambah bupati.

dr. Ani Puji Ningrum Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro menjelaskan, stunting itu adalah kondisi tumbuh kembang bayi terganggu, sehingga tubuh bayi tidak normal dibandingkan usianya atau kerdil. Anak-anak kecil sekarang rata-rata mengalami kekurangan gizi, penyebabnya karena tidak mau makanan sayur-sayuran, kebanyakan makannya frozen dan sebagainya. Jadi diharapkan agar ibu-ibu turut serta mengkaampanyekan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga pola makan anak-anak kecil.

Kepala DP3AKB Heru Sugiarto berharap adanya komunikasi aktif yang terjalin diantara kader IMP dalam membantu pemerintah dapat menurunkan angka stunting. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta membantu menurunkan angka stunting.

"Kita berikan materi tentang pencegahan pernikahan dini juga, karena hal itu juga berhubungan dengan terjadinya kasus stunting," ucar Heru.

Data sunting di Bojonegoro tercatat menurun dari tahun 2021 hingga Mei 2022 ini. Jika tahun lalu kasus stunting di Bojonegoro mencapai 4.227 kasus atau 5,71 persen, maka pada tahun ini turun menjadi 3.804 atau 5,21 persen. (yan/n)

#bojonegoro