Jatim Newsroom - Tim Formula Electric Vehicle (EV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sudah siap mengikuti perlombaan Formula Student Automotive Engineer (FSAE) di Jepang tahun 2024 pada September mendatang. Kesiapan tersebut ditandai dengan peluncuran mobil listrik atau Grand Launching Mobil Mark 4.0 Anargya ITS EV Team, di Balai Pemuda, Surabaya, Selasa (20/8/2024).
Formula SAE (FSAE) adalah sebuah kompetisi mobil formula tingkat internasional yang diselenggarakan untuk tingkat mahasiswa. EV atau kendaraan listrik, merupakan salah satu kategori dalam kompetisi FSAE yang diikuti mahasiswa ITS.
Tim Formula EV Anargya ITS yang akan berlaga di Jepang nanti ialah Berlianando Nurillah mahasiswa teknik mesin ITS sebagai General Manager, Ali Zainal mahasiswa teknik elektro ITS sebagai electrical manager, Hafizh Amaz mahasiswa teknik mesin ITS sebagai mechanical manager, dan Rafi Ahmad Fadilah mahasiswa teknik material metalurgi ITS sebagai non-technical manager.
Saat ditemui, pada konferensi pers setelah pelincuran Mobil Listrik Mechanical Manager dalam Tim Formula EV Anargya ITS, mahasiswa ITS, jurusan Teknik Mesin, Hafizh Amaz menyampaikan, persyaratan mengikuti Lomba Formula Student itu adalah salah satunya First Year Vehicle, atau kendaraan baru, yang sudah harus ganti chasis yang baru.
"Maka kita membuat kendaraan baru, dengan desain-desain yang harus diperbaiki dari mobil mark 3.0. Kalau dari Divisi Mechanical itu ada dari vehicle dynamic, dari sistem suspensi, dari sistem braking, dari sistem steering. Itu kita rombak secara 100%. Dan chasis juga. Untuk aero-device dari kendaraan kita, seperti bodyworks dan sidepods itu juga kita perbaiki lagi dari desain yang tahun lalu," jelas Hafizh.
Sementara itu, sebagai General Manager Tim Formula EV Anargya ITS, Berlianando Nurillah, mahasiswa ITS teknik mesin, mengungkapkan, sebenarnya sebelum memasuki perlombaan, jauh ada rangkaian inspeksi dulu terutama dari dokumen.
"Waktu sebelum berangkat itu ada seleksi dokumen, apakah mobil yang dibawa itu sudah sesuai regulasi atau belum. Jika sudah, nanti mendekati hari perlombaan, kita berangkat ke sana. Kemudian sampai sana persiapan mobil, assembly dan lain-lain. Dan ketika masuk ke perlombaan, di situ ada inspeksi lagi," ungkap Berlianando.
Lebih lanjut, Berlianando menerangkan, pada proses sebelum memasuki perlombaan ada EV inspection dan mechanical inspection. Setelah serangkaian inspeksi itu sudah selesai, maka lulus untuk mengikuti perlombaan.
Dalam perlombaan, Berlianando menyebutkan ada empat dynamic event, atau ada empat jenis track yang akan dilombakan. Pertama ada acceleration, itu dengan panjang track 75 meter. Goals-nya adalah mencari waktu, kemampuan mobil tercepat untuk berakselerasi sepanjang 75 meter itu.
"Kemudian ada skidpad, itu juga time attack sistemnya track-nya itu seperti angka 8. Kita memutar mobil, ada dua lingkaran. Untuk lingkaran yang kanan itu dua kali, lingkaran yang kiri dua kali, dan itu dicatat waktu terbaik untuk satu lingkaran berapa detik, kemudian ada autocross. Di sini autocross itu rangkaian track, ada zigzag, slalom, u-turn, dan track lurus juga dengan kurang lebih panjang tracknya 800 meter, hampir 900 meter. Di situ yang goals-nya yang diuji itu time attack lagi. Seberapa mampu sih mobil itu bisa melalui rintangan-rintangan seperti zigzag, ataupun berputar balik," urai Berlianando.
Dan yang terakhir, Berlianando mengatakan ada track endurance. Dijelaskannya, secara track kurang lebih sama seperti autocross namun yang membedakan itu berapa kali putaran lap di track tersebut.
"Karena endurance kan goals-nya itu daya tahan mobil. Seberapa mampu sih mobil itu bisa bertahan dengan track yang berputar dengan total kurang lebih 20 kilometer. Itu diukur nanti seberapa bisa," ujar Berlianando.
Sedangkan, sebagai Electrical Manager Tim Formula EV Anargya ITS, Ali Zainal, mahasiswa ITS teknik elektro menyampaikan, dalam mengikuti kompetisi FSAE ini di Jepang nanti, semoga Tim Anargya ITS bisa menjadi nomor satu dan lolos inspeksi.
"Selain itu semoga bisa masuk dynamic event dengan performa terbaiknya setelah bertahun-tahun Anargya dari gen pertama hingga sekarang, gen enam itu tim electricalnya masih terus berjuang, sehingga harapannya di tahun ini itu bisa benar-benar melawati rintangan untuk lebih baik dari tahun sebelumnya," harap Ali.
Di sisi lain, sebagai dosen pembimbing, mesin industri D4, Rizaldi Hakim menuturkan, pihaknya memberi motivasi supaya Tim Formula EV Anargya ITS bisa optimis menang dalam mengikuti perlombaan FSAE di Jepang nanti.
"Kalau nggak pernah nyoba nggak akan pernah yakin, karena kita di sini, saya sebagai perwakilan dosen, kita di sini FSAE ini menjadi poin terbesar. Karena lomba FSAE ini mungkin sekarang ini adalah puncaknya, kalau kita bilang yakin, ya kita berangkat dulu dan kita buktikan di sana, sekuat apa yang kita mampu, kita belajar, kita evaluasi pulang. Semua itu, untuk kemajuan negara ini," pungkas Rizaldi.
Diketahui, peluncuran Mobil Mark 4.0 EV Team Anargya ITS ini, dilakukan oleh Direktur Kemahasiswaan ITS, Imam Abadi, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian Agus Muhamad Hatta, perwakilan Pemkot Surabaya, Polri, dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). (vin/s)