Jumat, 29 Maret 2024

Tekan Stunting di Magetan dengan Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita

Diunggah pada : 13 Oktober 2022 19:45:24 69
Sosialisasi Promosi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) 1000 HPK melalui Internalisasi Pengasuhan Balita, di Aula Kantor Kecamatan Magetan, Kamis (13/10/2022). Foto: Dok. BKKBN Jatim untuk JNR Kominfo Jatim

Jatim Newsroom - Guna mendukung Prioritas Nasional dalam penurunan Stunting yang lebih masif, Perwakilan BKKBN Jawa Timur terus melakukan dukungan dan fasilitasi ke 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam Rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat melalui pemasangan stiker yang berisi pesan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di rumah keluarga sasaran.

Di Kabupaten Magetan, kegiatan Sosialisasi Promosi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) 1000 HPK melalui Internalisasi Pengasuhan Balita ini dilaksanakan pada hari ini, 13 Oktober 2022, di Aula Kantor Kecamatan Magetan. Kegiatan dihadiri oleh 73 peserta yang terdiri dari Penyuluh KB, Tim Pendamping Keluarga dan CoE Poktan di wilayah Kabupaten Magetan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magetan, Furiyana Kartini, menekankan kepada para Penyuluh KB dan Tim Pendamping Keluarga untuk fokus mendampingi para Catin atau Calon Pengantin.

“Data di Magetan sendiri, jumlah calon pengantin terdapat 2.994, namun masih ada sekitar 640 catin yang belum mendapat pendampingan. Hal ini merupakan PR kita bersama untuk fokus mendampingi para calon pengantin,” kata Furiyana.

“Kita berharap tidak hanya menjadi slogan saja, namun harus menjadi langkah nyata kita dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kepda kelompok yang ada keenderungan ke aras Stunting. Mohoh untuk seluruh PKB dan TPK perhatian khususnya terkait hal ini,” imbuhnya.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Jawa Timur bersinergi dengan berbagai mitra tidak lain bertujuan untuk mendukung prioritas nasional dalam penurunan stunting yang lebih masif. Selain itu pencapaian target proyek prioritas nasional promosi KIE 1000 HPK sejumlah 1.474.500 keluarga ibu hamil, keluarga baduta dan keluarga balita.

Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur,Suhartuti, selaku Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Jawa Timur, dalam sambutannya menyampaikan suksesnya gerakan penyebarluasan informasi pentingnya 1000 HPK dan balita ini tentu tidak dapat berjalan sendiri.

“Penanganan stunting harus dilakukan sejak prakonsepsi atau pembuahan hingga usia 2 tahun dimana dikenal dengan masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Selain itu, dalam pelaksanaan strategi ini, perlu dukungan Kerjasama dari berbagai pihak, baik itu dari OPD KB, Penyuluh KB, TPK serta dari seluruh kader BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia) dan  program Usaha Peningkatan Pendapatan Kelompok Akseptor (UPPKA),” kata Suhartuti.

Dengan demikian, kata Suhartuti, melalui kegiatan internalisasi pengasuhan balita di berbagai tingkatan wilayah sampai desa diharapkan mampu sebagai kanal penyebarluasan informasi tentang pentingnya 1000 HPK.

“Selain itu, kami juga ingatkan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan, terutama pada aplikasi New Siga,” ujar Suhartuti.

Dengan demikian, Suhartuti meyakini bahwa akan mencapai angka prevalensi yang telah ditargetkan sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 20221 yaitu dapat duturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh OPD-KB Kabupaten Magetan dan Penyuluh KB yang sebelumnya telah mengikutu pertemuan di tingkat Provinsi. Di akhir kegiatan, peserta membuat Rencana Tindak Lanjut sebagai peta pelaksanaan kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita di masing-masing kecamatan hingga desa.(sti)

#bkkbn