Kamis, 25 April 2024

Setelah Gagal Berangkat Haji 22 Tahun Silam, Tahun Ini Mendapat Panggilan Ke Tanah Suci

Diunggah pada : 8 Juni 2022 13:10:13 232
Jamaah Haji, Eka (50) asal Magetan saat berada di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

Jatim Newsroom - Kisah Haji ini, dituturkan oleh Jamaah Haji asal Kabupaten Magetan yang berinisial Eka (50 tahun). Menunaikan ibadah haji merupakan panggilan Ilahi,  kalau sudah waktunya berangkat, maka tak ada satu pun yang dapat menghalanginya, pun demikian meski sudah siap mampu 100% tetapi Allah SubhanallohuWaTa'ala belum memanggil naik haji, maka kesempatan itu belum tiba. Ungkapan ini umum bagi siapa saja, tidak terkecuali kisah jamaah haji  yang dirangkum dari Tim PPIH Embarkasi Surabaya, Rabu (8/6/2022)

Eka, Jamaah Haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 6 ini tak berharap banyak bisa berangkat haji usai kegagalannya menunaikan ibadah haji 22 tahun silam.

Pasalnya, kondisi ekonomi yang ia jalani bersama suami dan keempat anaknya saat ini jauh dari kata cukup.

"Saya itu seringnya, buat makan besok saja belum tahu apa yang bisa dimakan," ujar perempuan yang menamatkan pendidikan sarjananya pada salah satu kampus swasta di Malang.

Panggilan naik haji untuk Eka pun tiba, karena sebagai anak tunggal di keluarganya, menjadi satu-satunya ahli waris pengganti haji ibunya yang sudah tua dan tidak layak terbang dari sisi kesehatan. Akhirnya Eka wanita paruh baya ini pun berangkat bersama Kloter 6  dan tiba di Embarkasi Surabaya pada Senin (6/6/2022) malam.

Eka, menantu dari kyai desa ini lantas menceritakan kegagalannya berangkat haji beberapa waktu silam. Tahun 2000, saat ia masih menjadi Sekretaris Desa, ia digaji dengan mengelola tanah bengkok. Tanah tersebut lantas ia sewakan selama setahun dan mendapatkan uang sebesar empat juta rupiah.

" Uang itu saya depositokan untuk daftar haji. Padahal waktu itu, biaya haji masih sekitar 8 atau 10 jutaan lah," tutur ia mengenang masa lalunya.

Tak berselang lama, seseorang memerlukan bantuan pinjam uang kepadanya, ia tidak tega dan uang deposito yang sudah ia gadang-gadang untuk biaya haji pun akhirnya dipinjamkan. Malang tidak bisa ditolak untung tidak bisa diraih, uang yang dipinjamkan ternyata tidak dikembalikan, sehingga gagal setor uang untuk naik haji.

"Uang deposito yang saya pinjamkan tidak dikembalikan saat saya mau setor daftar haji, hingga gagal pada tahun 2000 silam" ujarnya.

Sekarang ini, hikmah kesabaran dari Eka bisa menunaikan ibadah haji sebagai pengganti ibunya yang sudah lanjut usia dan tidak memungkinkan untuk pergi haji. (pno/n)

 

#kisah jamaah haji Magetan

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait