Jatim Newsroom - Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya (UB) membuat 16 desain digital civics untuk menyongsong Pemilu 2024. Tema digital civics dipilih karena Pemilu 2024 dinilai sebagai pemilihan umum yang masuk era digital.
Ke- 16 desain digital civics ini adalah karya mahasiswa Program Studi Ilmu Politik yang mengambil mata kuliah Kewirausahaan Politik. Dosen mata kuliah Kewirausahaan Politik, Wawan Sobari Ph.D mengungkapkan eksebisi tahun 2023 ini melanjutkan eksebisi tahun 2022.“Eksebisi Sebagai bagian dari upaya untuk mempertanggungjawabkan oleh mahasiswa masing masing dari mata kuliah Kewirausaaan Politik,” katanya, Jum'at (8/12/2023).
Menurut Wawan Sobari, dengan metode project based learning mahasiswa didorong dan diharuskan untuk membuat proyek kewirausahaan politik.“Tema eksebisi tahun ini mendorong ke digital civics terkait dengan Pemilu 2024. Bentuk partisipasi baru di era digital,” paparnya.
Wawan mengungkapkan Pemilu seharusnya tidak dipahami hanya mencoblos saat hari pelaksanaan padahal partisipasi adalah inti dari seorang warga negara memperngaruhi kebijakan pemerintah.“Di era digital, partisipasi didorong untuk terlihat dalam pengambilan keputusan. Ada banyak problem salah satunya pemilih menjatuhkan pilihannya secara kritis,” ungkap alumni Flinders University of South Australia ini.
Ia menambahkan bahwa dengan desain digital civics ini akan menghubungkan antara pemilih dengan kandidat atau partai politik sehingga pemilih bisa memilih yang baik. Apalagi desain yang dibentuk ini ditujukan kepada pemilih pemula.
Beberapa desain menarik ditampilkan oleh mahasiswa FISIP. Seperti SIAP atau Sumber Informasi Partai Pemilu. Pada desain SIAP ini, mereka menampilkan beberapa games untuk mengenal partai politik. Dan juga membuat website untuk menampilkan program kerja yang dilakukan kandidat atau partai politik.
Ada juga Polt Hub. Sebuah media alternatif untuk pencerdasan yang memuat konten pendidikan pemilih. Polt Hub ini focus di Instagram untuk penyalur konten dan discord untuk sebagai ruang diskusi. Hasilnya nanti akan terhubung kepada politisi politisi terutama dari kalangan muda.
Yang menarik, ada satu kelompok yang mendesain untuk memudahkan pindah pemilih terutama bagi mahasiswa atau warga perantauan. Efo nama programnya. Mereka merancang program untuk memudahkan mahasiswa perantauan untuk mengurus pindah TPS.
Mereka menawarkan konsep digital proses administrasi untuk memudahkan prosesnya. Menariknya karena Pemilu 2024 sudah akan berlangsung, konsep ini mereka usung untuk Pemilu 2029 dan sudah mendapat apresiasi dari pihak KPU. (jal/hjr)