Kamis, 28 Maret 2024

Ribuan Penonton Saksikan Panggung Pertura JKF di Magetan

Diunggah pada : 3 Oktober 2019 7:14:06 49

Jatim Newsroom - Malam kedua Jatim Kominfo Festival (JKF) 2019, Rabu, (2/10) yang dipusatkan di GOR Mageti Kabupaten Magetan, Festival Pertunjukan Rakyat (Pertura) yang berada di halaman gedung olahraga tersebut dibanjiri penonton.

Ajang festival tersebut bertujuan uri-uri kesenian budaya lokal. Penampilan Ndoro Bei komedi siaran di televisi sebagai pembuka semakin memeriahkan acara, dengan bintang tamu Bupati Magetan Suprawoto yang macak ala punggowo mataraman dan Dosen Universitas Terbuka Surabaya, Suparti sebagai narasumber memberikan informasi yang bermakna disela-sela banyolan personil Ndoro Bei.

Festival Pertura malam pertama menampilkan tujuh peserta dari Kota Kediri seni kentrung, Kabupaten Jember kentrung jos, Kabupaten Ngajuk seni drama tradisional, Kabupaten Tulungagung Reog Kendang, Kabupaten Sumenep seni tenkerbil, Kabupaten Banyuwangi seni dengan langlang buana dan terakhir kesenian ngesti buana dari Kabupaten Trenggalek.

Pertunjukan dengan durasi 40 menit setiap grup ini berakhir sampai dini hari. Menurut salah satu penonton, panggung hiburan ini menghidupkan kota Magetan sangat menarik perhatian masyaraka, yang biasanya pukul 21.00 sudah sepi. "Pameran dan hiburan dari Kominfo ini meramaikan kota Magetan sampai malam biasanya jam sembilan sudah sepi tidak keluar rumah," cerita Adi Siswanto (40).

Pertunjukan Rakyat ini merupakan salah satu media informasi dan komunikasi secara langsung dan terbuka yang bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat menyampaikan pesan-pesan melalui seni tradisi.

Pengamat Seni Pertunjukan Rakyat dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, Tri Broto Wibisono mengatakan, festival pertunjukan rakyat yang diadakan oleh Kominfo ini selain untuk melestarikan kesenian tradisional dengan kearifan lokal dari masing masing daerah, juga mengembangkan berkesenian yang mengikuti perkembangan jaman seperti penggunaan properti pertunjukan seperti dari panggung higga ditunjang teknologi informasi.

Seni pertura ini sarat dengan kritik sosial pesan eksplorasi tentang moral dan kehidupan yang ada lingkungannya, harapannya bisa melahirkan seniman pertunjukan rakyat terutama dari generasi milenial yang bisa mengangkat seni tradisi Jawa Timur ke tingkat nasional bahkan internasional. "Festival seni pertunjukan rakyat yang difasilitasi oleh Kominfo ini bisa semakin berkembang dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga menarik kaum milenial menjadi pemain dan juga penontonnya," pungkas Tri Broto. (Ryo-Pno)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait