Kamis, 25 April 2024

Probolinggo Tingkatkan Kapasitas Tim Rujukan Terpadu PSC-119

Diunggah pada : 6 Desember 2022 13:00:25 38
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Rujukan Terpadu PSC-119

Jatim Newsroom - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan peningkatan kapasitas Tim Rujukan Terpadu PSC-119 dalam pelayanan maternal neonatal pada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), selama empat hari, (5-8/11/2022).

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr Dwi Indah Lestari, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi dalam pelayanan kesehatan maternal dan neonatal secara terpadu.

“Selain itu, memperkuat sistem rujukan kesehatan di berbagai jenjang pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat dan menurunkan angka atau mengurangi rujukan terlambat, mencegah komplikasi penyakit ibu dan anak serta mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak,” katanya.

Dwi menjelaskan, kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk mengatasi kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan mengacu pada prinsip utama kecepatan, ketepatan tindakan, efisien, efektif serta sesuai dengan kemampuan dan kewenangan fasilitas pelayanan.

“Melalui kegiatan ini setidaknya untuk menciptakan agar kerjasama antara puskesmas dan rumah sakit lebih ditingkatkan. Sekaligus untuk mengetahui permasalahan dan solusi yang ada guna meningkatkan implementasi penanganan kegawat daruratan maternal neonatal di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Menurut Dwi, kasus keterlambatan rujukan merupakan salah satu permasalahan utama terjadinya kematian ibu dan bayi di Indonesia. Kematian ibu dan bayi dapat diakibatkan pelayanan di fasilitas kesehatan belum maksimal, terjadi keterlambatan pelayanan rujukan, yang mengakibatkan terlambatnya pasien tiba di fasilitas pelayanan rujukan.

“Berbagai hambatan lain adanya pembagian Faskes dari BPJS Kesehatan yang bertujuan agar pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang. Sistem rujukan pada BPJS Kesehatan, menetapkan Faskes II hanya akan diberikan atas dasar rujukan rujukan dari Faskes I. Begitu juga untuk layanan FKRTL baru akan diberikan atas dasar rujukan dari Faskes II. Kecuali pada kondisi gawat darurat peserta bisa langsung mendapat pelayanan dari Faskes I atau Faskes Tingkat Lanjutan, baik yang bekerja sama maupun yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Dwi, sistem rujukan pelayanan kesehatan maternal neonatal merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang memberikan dampak penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi akibat keterlambatan penanganan kegawatdaruratan.

“Sistem rujukan merupakan sistem dimana koordinasi merupakan unsur utama yang bersifat multi sektor dan harus ada dukungan berbagai profesi multi disiplin dan multi profesi,” tegasnya.

Dwi menambahkan, untuk mendukung hal tersebut seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta agar melaksanakan prosedur rujukan kesehatan yang mengacu pada Petunjuk Teknis Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan.

“Setiap sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Probolinggo diharapkan membuat pemetaan alur rujukan pelayanan kesehatan disesuaikan dengan tingkat kemampuan fasilitas kesehatan, keberadaan jaringan transportasi dan keadaan geografis wilayah masing-masing,” pungkasnya. 

Kegiatan ini diikuti oleh Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dari 33 puskesmas terdri dari 1 dokter, 1 orang perawat UGD, 1 orang bidan UGD dan 1 orang pengemudi ambulans serta Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) dari 6 rumah sakit terdiri dari 1 orang dokter UGD, 1 orang perawat UGD, 1 orang bidan UGD dan 1 orang pengemudi ambulans.

Peningkatan kapasitas Tim Rujukan Terpadu PSC-119 ini dibagi menjadi 4 (empat) tahap. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari narasumber dari dr. Muhammad Reza, M.Biomed, Sp.A(K) dan dr Yessi Rahmawaty. Sp.OG (K), M.H, FISqua. (ern/s)

 

#kabupaten probolinggo