Jatim Newsroom - Kepolisian Polda Jawa Timur menerjukan dan mengerahkan 13.034 personel gabungan. Langkah ini diambil untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan Masyarakat pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru)
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan puluhan ribu personel tersebut adalah gabungan TNI – Polri beserta instansi pemerintah setempat dan relawan serta stakeholder yang ada. “Personel gabungan itu tersebar di seluruh wilayah yang ada di Jawa Timur yang tergabung dalam Operasi Lilin Semeru 2023-2024,” ujar Kombes Pol Dirmanto dikonfirmasi, Rabu (20/12/2023).
Kombes Pol Dirmanto menjelaskan bahwa Operasi Lilin Semeru yang digelar oleh Polda Jawa Timur bersama stakeholder di seluruh jajaran itu merupakan operasi kemanusiaan. Pada Operasi Lilin Semeru ini kata Kombes Dirmanto , pihak Polda Jawa Timur bersama TNI dan stakeholder yang ada bertujuan untuk mewujudkan keamanan,keselamatan,ketertiban dan kelancaran lalu lintas ( Kamseltibcarlantas) pada masa libur akhir tahun dan dan awal tahun.
Selain itu lanjut Kombes Dirmanto, pada Operasi Lilin Semeru ini aparat keamanan juga akan menjaga keamanan dan kenyamanan umat Nasrani yang menjalankan ibadah dan perayaan Natal.
Sementara itu Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Jatim Kombes Pol Komarudin selaku Kasatgas Opsda Operasi Lilin Semeru menjelaskan, pengamanan kegiatan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024 juga akan mendirikan 194 Pos. “Kami siapkan sebanyak 143 Pos Pengamanan , 42 Pos Pelayanan dan 9 Pos Terpadu,” ujar Kombes Pol Komarudin.
Pos-pos itu akan didirikan pada titik yang memang dibutuhkan sesuai dengan karakteristik setiap wilayah. “Penempatan Pos-pos tersebut nantinya akan ditempatkan dibeberapa lokasi sesuai dengan kriteria, seperti tempat wisata, jalur penyeberangan dan tempat-tempat peribadatan,”jelas Kombes Komarudin.
Selain itu, Dirlantas Polda Jatim juga mengatakan ada beberapa potensi dan titik rawan, termasuk titik rawan bencana, titik rawan kemacetan, atau mobilisasi masyarakat pada pergantian tahun nanti.
Diprediksi dari 107 juta pergerakan Masyarakat, Jawa Timur menempati ranking pertama, dengan perkiraan 17 persen dari seluruh pergerakan yang ada. “Artinya bahwa akan ada peningkatan aktivitas kegiatan pada Nataru nantinya,” terang Kombes Komarudin. (pca/hjr)