Peringati Hari Jadi Jatim ke-79, Pemprov Jawa Timur Gelar Tasyakuran

Diunggah pada: 12 Oktober 2024 21:40:18 127
thumb
Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono saat menyampaikan sambutan pada acara tasyakuran HUT ke-79 Provinsi Jawa Timur, di Ruang Singosari, Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (12/10/2024). Foto : Rafly / JNR

Jatim Newsroom - Setelah mengadakan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Provinsi Jawa Timur di halaman Gedung Negara Grahadi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) pun mengadakan acara tasyakuran di Ruang Singosari, Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Sabtu (12/10/2024). Acara tersebut turut dihadiri oleh Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono, dan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Syaifullah Yusuf.

 

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan YME karena diberi kesempatan hidup dan merawat Provinsi Jawa Timur sampai usianya yang ke-79 saat ini.

 

"Hari ini kita tidak henti-hentinya bersyukur, alhamdulillah karena kita diberi kesempatan sehat, hidup di sebuah provinsi yang sangat maju. Sebuah provinsi yang betul-betul nyaman, aman dan tentram. Dan sekarang sedang merayakan hari ulang tahunnya 79," tutur Adhy.

 

Atas nama Pemprov Jatim, Adhy mengatakan, Ia tidak ada hentinya berterima kasih yang tak terhingga atas seluruh doa dan dukungan dari semua pihak terutama para gubernur, wakil gubernur yang terdahulu. 

 

"Dan sekarang hadir di tengah kita Gus Ipul (Syaifullah Yusuf) Menteri Sosial yang dulu menjadi Wakil Gubernur 2009-2019. Tentu kita bersyukur bahwa beliau-beliau telah meletakkan dasar-dasar yang kuat, bagi kami untuk meneruskan pembangunan Jawa Timur mencapai cita-citanya di 2045 sebagai provinsi yang betul-betul maju, mendunia dan berkelanjutan. Ini tentu masih banyak yang harus kita lakukan," ujar Adhy.

 

Untuk merayakan HUT ke-79 Jatim ini, Adhy menjelaskan, Pemprov Jatim memang mengadakan beragam rangkaian kegiatan. Hal tersebut diharapkan, agar seluruh rangkaian acara yang diadakan tidak hanya sekadar seremonial saja melainkan benar-benar berdampak langsung kepada masyarakat.

 

"Jadi tidak ada lagi yang sifatnya seremoni yang betul-betul hanya untuk kita. Semuanya bekerja untuk masyarakat. Bantuan sosial, kemudian di pariwisata juga kita untuk masyarakat nelayan dan kemudian wisatawan dan sebagainya. Hari ini kita harus bersyukur ya," jelas Adhy.

 

"Dengan tema 'Jawa Timur Bersatu Bersama untuk Maju' tidak ada kata lain, kita berhasil bukan karena kemampuan provinsi Jawa Timur semata. Teman-teman semua hebat-hebat tapi belum tentu bisa menyelesaikan semua persoalan di Jawa Timur yang sangat kompleks dan dinamis," sambung Adhy.

 

Oleh karena itu, Adhy menuturkan, Ia bersatu dengan semua pihak, terutama kepada pemerintah pusat karena melalui program-programnya dapat membuat masyarakat menjadi sejahtera. Selain itu juga, Ia berterima kasih kepada pemerintah kabupaten /kota di Jawa Timur, karena menurutnya, Jatim tidak bisa berdiri kalau tidak ada kabupaten kota yang kuat. 

 

"Saya juga berterima kasih kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda Jatim yang selalu bersatu menjadi keluarga besar. Bersama-sama menjaga Jawa Timur tetap stabil, aman, damai dan kondusif," tuturnya.

 

Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf saat menyampaikan sambutan pada acara tasyakuran HUT ke-79 Provinsi Jawa Timur, di Ruang Singosari, Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (12/10/2024). Foto : Rafly / JNR

Oleh karena itu, dengan keyakinan bersatu, bersama, untuk maju sesuai tema hari jadi Jatim, Adhy optimis Jawa Timur akan meraih kemajuan. 

 

"Apalagi dengan potensi Jatim yang strategis, saat ini hubungannya dengan pembangunan IKN, Jawa Timur itu memiliki hak untuk wilayah timur dan tengah. Jadi produksi kami surplus itu ya diterima, mensuplai 20 provinsi yang ada di luar Jawa Timur, termasuk untuk Kalimantan Utara pada waktu itu. Dan terbukti ketika pembangunan IKN, hampir 70 persen raw material itu dari Jawa Timur. Oleh karena itu kami memberanikan diri dengan tagline kami bahwa Jawa Timur adalah gerbang Nusantara baru," ucap Adhy.

 

Sementara itu, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf atau yang biasa dipanggil Gus Ipul menyampaikan, pihaknya berterima kasih kepada Pemprov Jatim karena pada agenda itu, Gus Ipul meraih lencana penghargaan 'Jer Basuki Mawa Beya' Kategori Emas Provinsi Jawa Timur tahun 2024.

 

"Terima kasih Pak Adhy, kehormatannya buat saya, ini di luar dugaan saya terus terang tidak pernah berbayangkan mendapatkan suatu apresiasi. Tentu ini merupakan suatu kepercayaan dan sekaligus kehormatan yang luar biasa," kata Gus Ipul. 

 

Lebih lanjut, Ia mengatakan, Indonesia ini sebenarnya punya modal budaya luar biasa dengan Bhineka Tunggal Ika. Disebutkannya, potensi daerah Jawa Timur itu sangat bagus apalagi bila dipimpin gubernur yang hebat. Sehingga Ia, mengurutkan prestasi beruntun pamor kepemimpinan masing-masing gubernur Jawa Timur di era kepemerintahannya. 

 

"Masa kepemimpinan Pak Soelarso pada 1988–1993, dulu melakukan pendekatan industrialisasi. Lalu, masa gubernur Basofi Sudirman pada 1993–1998, diperkuat dengan sarjana kembali masuk ke BK. Dilanjutkan masa Gubernur Imam Utomo, 1998-2008) fokus pada pemberdayaan masyarakat. Dan era Soekarwo, pada 2008-2019, yakni afirmasi terhadap kelompok-kelompok pinggiran, seperti misalnya yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian dari proses pembangunan kita," papar Gus Ipul.

 

Setiap gubernur, dikatakan Gus Ipul, punya pendekatan-pendekatan tertentu sambil sekaligus melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh sebelumnya dalam pembangunan masyarakat. Disebutkannya, seperti era Khofifah Indar Parawansa (2019-2024), yang mulai memaksimalkan pelayanan dengan teknologi dengan tagline-nya yakni Jatim Cettar.

 

"Kemudian dilanjutkan Pak Penjabat, Gubernur Adhy Karyono, Pak Adi selama waktu yang terbatas itu Ini kan penduduk asli, mencoba menerjemahkan lewat langkah-langkah yang konkret dan nyata atas apa yang belum tuntas di masa Ibu Khofifah," tukas Gus Ipul.

 

Di akhir sambutannya, Ia pun mengucapkan selamat kepada Jatim yang punya sumber daya manusia yang bisa dikatakan lumayan bagus, dan memiliki keahlian yang dibutuhkan. 

 

"Jawa Timur betul-betul punya persoalan yang luar biasa. Pertama, walaupun kemiskinannya sudah turun, tapi karena staknya memang paling besar, maka kita harus mengejar ketinggalan itu supaya sama dengan target nasional. Yang kedua, kita diskalitasnya sangat tinggi. Mudah-mudahan kita berbenah diri, dan menjadi lebih baik," pungkas Gus Ipul. (vin/s )