Jumat, 29 Maret 2024

Perangi Hoax, KIM Miliki Peran Jaga Persatuan dan Keutuhan Bangsa

Diunggah pada : 3 Oktober 2019 7:28:21 44

Jatim Newsroom- Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) memiliki peranan mengajak masyarakat untuk memperteguh persatuan dan kesatuan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah keberagaman bangsa. KIM bisa mengajak masyarakat dalam keseharian menggunakan intrenet dengan bijak, sehingga masyarakat tidak mudah termakan berita-berita yang berbau hoax.

Demikian disampaikan Doddy Setiadi, Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi danInformatika, Rabu (2/10) dalam pembukaan Jambore KIM 2019 di Mojosemi Forest Park Magetan.

Akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab. Jika tidak ada kehati-hatian, netizen atau masyarakat dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah. Lalu bagaimana caranya agar tak terhasut?.

Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.

Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Selamatta Sembiring menambahkan, dalam era post truth atau pasca kebenaran seperti ini, generasi muda  agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.

"Jangan baper (terbawa perasaan-red), jangan mudah emosi, kita harus kepo sebelum share informasi, posting yang penting, bukan yang penting posting, ingat jarimu macan tutulmu," katanya.

Di era digital saat ini,  internet bagai pisau bermata dua, di satu sisi bisa mempererat rasa persatuan, namun di sisi lain, internet bisa pula memecah belah kita sebagai satu bangsa,  terutama bagi generasi muda jika tidak bijak dalam penggunaannya.

“Hoaks, radikalisme, penipuan, pornografi, bullying, prostitusi, pelanggaran HKI, SARA dan ujaran kebencian adalah ancaman bagi generasi muda melalui internet. Ini menjadi tantangan kita di media sosial,” kata Selamatta.

Direktur TKKP mengajak semua generasi mudah untuk memperteguh persatuan dan kesatuan. Menurutnya, kemerdekaan Negara Republik Indonesia diperoleh tidak mudah, namun melalui perjuangan yang heroik para pahlawan pejuang kemerdekaan.

"NKRI tidak lah turun dari langit, bukan pula tumbuh begitu saja dari bumi. Negeri ini merdeka penuh perjuangan yang heroik, dengan mengorbankan harta, benda, bahkan nyawa, dan darah, " ujar Selamatta Sembiring.

Menurutnya, negara ini bersatu karena kemerdekaan, karena itu harus  dipertahankan, untuk mewujudkan tujuan negara yakni kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. "NKRI ini harus  dijaga dan dikelola untuk mewujudkan tujuannya. agar NKRI dapat abadi maka kesejahteraan yang berkeadilan harus dipacu. Inilah yang mempersatukan kita saat ini, bersatu padu berjuang keras mengejar ketertinggalan dalam mensejahterakan rakyat secara adil, dan ini dilakukan serius oleh pemerintah saat ini," tegasnya. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait