Jatim Newsroom - Provinsi Jawa Timur memasuki usia yang ke 79, untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur mengadakan Talkshow Merawat Bumi Majapahit dengan tema ''Peningkatan Ketertiban umum, toleransi dan Kerukunan Masyarakat''.
Talkshow yang diselenggarakan di Studio Radio Suara Surabaya pada hari Selasa (29/10/2024) lalu ini mengundang 2 narasumber, yaitu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Prov Jatim. Dr. Andik Fadjar Tjahjono, Drs., M.Si dan juga dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur - Nurul Ansori, S.Pd., M.Kes sebagai Plh. Kepala Bakesbangpol Provinsi JawaTimur.
Dalam obrolan tersebut Kasatpol PP Provinsi Jawa Timur, Andik Fadjar Tjahjono, menyampaikan tugas-tugas yang diemban oleh Satpol PP Jawa Timur. Dijelaskannya, Satpol PP Jawa Timur memiliki 4 tugas utama di antaranya penegakan perda, keamanan ketertiban umum, perlindungan masyarakat dan pemadam kebakaran.
Tak hanya itu, Satpol PP Jawa Timur juga mempunyai aplikasi Si Jalinmaja yang merupakan akronim dari Sistem Integrasi Jaga Lindungi Masyarakat Jawa Timur. Aplikasi ini terkoneksi dengan satpol PP di Kabupaten dan Kota di Jawa Timur, sehingga Satpol PP bisa mengetahui dimana ada kerawanan ketentraman ketertiban mereka dapat mengetahuinya.
''Kami memiliki aplikasi Si Jalinmaja yang terintegrasi dengan Kabupaten/Kota untuk mengetahui titik kerawanan, ketentraman serta ketertiban, termasuk dimana terjadi kebakaran kami juga dilaporkan secara berkala oleh Kabupaten/Kota ke Provinsi.'' ujarnya.
Menurutnya, fungsi dari Satpol PP Provinsi lebih banyak koordinasi ke Kabupaten/Kota karena wilayah provinsi Jawa Timur sudah terbagi di Kabupaten dan Kota. Kecuali terdapat suatu masalah yang menjadi kewenangan provinsi, namun tetap berkoordinasi dengan satpol PP kabupaten/kota untuk dilakukan pembinaan dan sosialisasi.
"Satpol PP juga membentuk kader penegak perda yang disingkat Kakanda, mulai dari sekolah dan pramuka itu kita mengajak Masyarakat untuk menjadi kader penegak perda, sehingga masyarakatpun turut menjaga ketertiban diwilayah Jawa Timur," tambahnya.
Sementara itu Nurul Ansori S.Pd., M.Kes, Plh. Kepala Bakesbangpol Prov. Jawa Timur memaparkan Bakesbangpol Provinsi selalu menggandeng stakeholder di lapangan dalam tugas-tugas yang dilaksanakan.
''Kami selalu Bersama sama bertanggungjawab sesuai dengan tusinya masing masing. Langkah kongkret yang dilakukan oleh Bakesbangpol, toleransi harus wajib di masyarakat dalam menjaga kerukunan, kerukunan ini menjadi pondasi untuk mewujudkan stabilitas intinya Jawa Timur hari ini stabilitas sosial politik kehidupan yang lain dimasyarakat itu alhamdulilah masih aman dan damai,''Jelas Ansori.
Ia juga mengatakan, jika ada Langkah kongkret yang dilakukan Bakesbangpol, yang pertama pelatihan penyuluhan tim anti radikalisme yang bekerjasama dengan Polda Jawa Timur, Kodam V Brawijaya, Kanwil Kemenag kemudian Babinkamtibmas, Babinsa, Penyuluh Agama. Bakesbangpol juga selalu kolaborasi dengan ormas ormas tokoh agama.
''Itu yang sudah kami lakukan dengan target 8501 sudah ada 6 angkatan mulai tahun 2021. Kemudian kita juga menggandeng densus 88, BNPT, Kemedagri, Mabes Polri Kodam Kemenag semuanya dilibatkan. Kemudian Sosialisasi berikutnya adalah anti radikalisme kepada pelajar dan pengajar (guru) dilaksnakan di bakorwil malang, bakorwil madiun Bersama sama menghadirkan masing masing sekolah dan juga bekerjasama dengan dinas Pendidikan provinsi jawa timur dan kabupaten kota.''ujarnya
Ansori juga menambahkan, bahwa program lainnya dari Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur yaitu menjaga kerukunan antar umat beragama Bersama FKUB di Provinsi Jawa Timur.
Lebih lanjut Ia mengatakan jika Bakesbangpol juga berperan sebagai koordinator, fasilitator untuk menangani isu isu yang berpotensi memecah belah masyarakat seperti penanganan isu Sunni dan Syiah yang sudah sejak 12 tahun lalu. Termasuk isu perguruan silat dan supoter sepakbola untuk meningkatkan peran masyarakat terhadap pentingnya toleransi kerukunan.
''Kondisi Masyarakat Jawa Timur ini sangat beraneka ragam, kepercayaannya banyak dan pilihannya berbeda beda dalam Pilkada, kita memang berbeda beda tapi kita punya rumah NKRI ini harga mati ini rumah besar kita dalam rangka mempersatukan perbedaan perbedaan itu menjadi satu. Jawa Timur punya IKI, Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi jadi kita kalo rembukan harus rembuk dan nyekrup.''tutupnya (byu/s)
#hari jadi Pemprov Jatim #Satpol PP Jatim #Suara Surabaya #Bakesbangpol Jatim #Talkshow Merawat Bumi Majapahit