Pasar Seni Lukis Indonesia ke-14 Digelar 10 Hari di Surabaya

Diunggah pada: 13 November 2024 10:38:04 81
thumb
Kadisbudpar Jatim, Evy Afianasari saat pembukaan Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) ke-14 di Jatim Expo, Surabaya, Jumat (8/11/2024). Foto : Vivin

Jatim Newsroom - Geliat dunia seni semakin terlihat di Provinsi Jawa Timur dengan diadakannya gelaran Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) ke-14 yang berlangsung selama 10 hari dari 8 hingga 17 November 2024, di Jatim Expo Surabaya. Gelaran PSLI ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari. 

 

PSLI diselenggarakan oleh Sanggar Merah Putih, dengan menghadirkan sebanyak 130 Seniman lukisan se-Indonesia berupa stan-stan yang berisi karya-karya lukisan seniman bernilai tinggi. Stan-stan tersebut, mewakili setiap komunitas seniman seni lukis di Indonesia, seperti, Ikatan Pelukis Indonesia (IPI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Komunitas Idiom, Akademi Seni Rupa Surabaya (Aksera), dan banyak komunitas seni lainnya. 

 

Saat dikonfirmasi Rabu (13/11/2024), Kadisbudpar Jatim Evy, menyampaikan, pihaknya mewakili Pemprov Jatim tentu turut hadir mendukung pagelaran PSLI ke-14 ini, karena termasuk dalam hal ekonomi kreatif yang harus terus dikembangkan. 

 

"Tentunya kami terus men-support teman-teman seniman seni lukis ini, karena memang ini adalah cikal bakal dan spektrumnya luas banget penikmat seni lukis atau lukisan itu juga tidak berbatas umur dan tidak terbatas waktu," jelas Evy.

 

Lebih lanjut, Evy mengatakan, dengan adanya PSLI ke-14 di Surabaya, masyarakat Jawa Timur diharapkan jadi tahu bahwa disini ada pasar seni lukis. Menurutnya secara publikasi, PSLI harus lebih digalakkan lagi. 

 

"Dan kami juga setelah ini mungkin akan ada berupaya memublikasikan besar-besaran dan kami juga melibatkan Kominfo. Jadi mohon tolong Kominfo ya untuk mempublikasikan ini dengan lebih masif ke masyarakat. Mudah-mudahan semakin ada banyak orang yang datang ke sini bagus-bagus sekali yang ditampilkan disini, tidak hanya orang Jawa Timur tapi di luar Jawa Timur juga banyak karena ini event besar," harap Evy. 

 

Evy mengungkapkan, meski sebenarnya di luar Jawa Timur juga ada acara yang sama, Ia menilai para seniman yang dari luar Jawa Timur tetap lebih memilih menampilkan karya-karyanya di PSLI ini. 

 

"Sebetulnya ada beberapa event di luar Jawa Timur yang diadakan tapi mereka cancel, mereka memilih pasar seni lukis Indonesia karena apa? karena disini banyak sekali seniman yang terlibat, selain mereka (seniman) itu menampilkan karyanya, mereka juga mungkin sambil silaturahim menimba ilmu dari yang lain. Mungkin juga karena mereka memang butuh wadah untuk menampilkan karyanya, kan kebanyakan dari seniman itu mungkin belum menyadari nilai ekonomi dari karya-karyanya," ungkapnya.

 

Maka dari itu, Evy menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memang harus terlibat dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya ekonomi kreatif melalui dunia seni dan budaya semacam PSLI ini.  

Kadisbudpar Jatim, Evy Afianasari saat pembukaan Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) ke-14 di Jatim Expo, Surabaya, Jumat (8/11/2024). Foto : Vivin

 

"Karena kadang-kadang mereka para seniman ini belum sadar bahwa seniman adalah profesi. Jikalau mereka sadar, maka tidak hanya kualitas yang mereka jaga, tapi kontinuitas dan disiplin waktu. Apalagi konsumen itu kan enggak peduli, konsumen adalah raja jadi ada hal-hal secara ekonomi yang memang mereka perlu kuatkan disini," ujar Evy. 

 

PSLI ke-14 ini, dinilai Evy, juga menjadi salah satu ajang edukasi bagi seniman-seniman seni lukis yang ada di Jawa Timur maupun di seluruh Indonesia. "Yang jelas Pemprov Jatim akan terus mendukung acara seperti ini dan kami akan kerjasama dengan Jatim Expo untuk mengadakan ini tahunan, annually-nya itu tahunan," tukas Evy.

 

Ke depan, Evy berharap, dengan adanya PSLI ini semoga menjadi tonggak awal gelaran seni besar Indonesia yang bisa diadakan di Jawa Timur. 

 

"Mudah-mudahan nanti kita bisa tetapkan tanggal-tanggal tertentu agar customer atau pasar di luar itu ter-mention, teragenda, terjadwal secara pasti. Karena event besar, event dunia itu biasanya sudah pas jadwal-jadwalnya dan kami ingin event-event yang ada di Jawa Timur itu bisa mendunia dan mempunyai jadwal yang tepat. Sehingga bisa berdampak secara efek domino ke sektor pariwisata atau spektrumnya lebih luas lagi secara ekonomi, makanya kenapa itu disebut ekonomi kreatif," tutur Evy.

 

Sementara itu, Ketua Sanggar merah putih, sekaligus ketua penyelenggara PSLI ke-14, M. Anis, menyampaikan, para seniman yang mengikuti pameran PSLI ke-14 secara sukarela hadir dari berbagai macam daerah untuk ke Surabaya berdagang karya-karya mereka. 

 

"Dan saya sangat berterimakasih kepada 130 seniman yang memenuhi stan di Event PSLI ke - 14, semoga dengan acara ini bisa berkah dan bermanfaat bagi sesama seniman-seniman yang ikut serta di agenda besar di Jawa Timur," jelas Anis. 

 

Anis pun menyebutkan, PSLI ke -14 ini memiliki tema 'Bagimu Negeri', artinya tema tersebut juga diperuntukkan bagi para seniman-seniman yang berpartisipasi disaat negara Indoneeia sedang kacau balau. 

 

"Sebagai Seniman kita juga tetap mengingat negara kita, dan harus menyuarakan dengan sebuah karya, ini salah satu tempat bagi kita untuk bersuara," ujar Anis.(vin/s)