Pakar Komunikasi Unair : Aplikasi Koin Jagat Bisa Berdampak Mudah Depresi

Jatim Newsroom - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Andria Saptyasari S Sos MA mengkawatirkan dampak negatif dari permainan mencari harta karun bernama Koin Jagat yang viral di media sosial bagi generasi muda.
"Yang menjadi perhatian di sini adalah kalangan generasi muda ini akan menjadi sangat tergantung (kecanduan) akan kecanggihan teknologi semacam ini untuk menghilangkan frustasi, stres, dan penat mereka," kata Dosen FISIP itu, di Surabaya, Sabtu (18/01/2025).
Menurut Andria, fenomena ini dapat dianggap sebagai bagian dari budaya populer baru yang kemungkinan besar akan pudar seiring munculnya aplikasi baru yang lebih menarik. Namun, dampaknya terhadap generasi muda perlu diperhatikan.
Andria menambahkan bahwa sebaiknya para creator game menciptakan permainan yang lebih kreatif dan berdampak positif pada kemampuan bersosialisasi generasi muda.
Permainan ini juga dapat mengubah persepsi masyarakat tentang konsep uang dan harta. Perburuan koin jagat menciptakan masyarakat yang cenderung mencari rezeki secara instan. ”Ini yang memunculkan masyarakat instan dalam mencari rejeki. Padahal esensi manusia mencari rezeki harusnya berdasarkan pada how dan why,” terang Andria.
“Apabila generasi muda ini lebih menyukai hal-hal yang instan seperti ini, maka tidak mustahil apabila nantinya mereka menjadi generasi yang mudah retak, stres, dan mudah depresi menjalani hidup,” tambah Andria.
Andria juga menyoroti kekhawatiran terkait ketergantungan pada aplikasi dan potensi eksploitasi data pribadi. Pada dasarnya, aplikasi apa pun selalu meminta data pribadi pengguna yang merupakan bentuk pengambilan data secara tidak langsung.
“Terkadang ini yang akan membuat kita semacam membuat perjanjian pada pihak tertentu, dan kita tidak bisa lepas dari bayang-bayang mereka. Yang membuat kita memberikan pengorbanan tanpa henti (materi, waktu, tenaga) yang membuat pelaku kelelahan, hubungan dengan keluarga (anak, istri, suami) terabaikan,” ujarnya.
Sebagai penutup, Andria mengingatkan bahwa isu-isu etis ini memerlukan perhatian serius mengingat dampaknya pada privasi dan kesejahteraan pengguna. (mad/s)
Berita Terkait
Mahasiswa FIKKIA Unair Inisiasi Program...

Bersama OJK, KKN Unair Adakan Sosialisas...

Dosen K3 Unair Ungkap Kriteria Keselamat...
_11zon.jpg)
KKN BBK Mahasiswa Unair Beri Solusi Peng...

Unair Buka Pendaftaran Calon Rektor, Ber...
