Kamis, 25 April 2024

Misi Dagang Jatim ke Bangka Belitung Ditutup dengan Nilai Transaski Rp 104,5 miliar

Diunggah pada : 24 Mei 2022 20:34:11 262

Jatim Newsroom – Provinsi Jawa Timur terus memperkuat sinergi perdagangan antar daerah melalui kegiatan Misi Dagang. Kali ini misi dagang dilakukan di Provinsi Bangka Belitung yang ditutup dengan nilai komitmen transaksi mencapai Rp 104.572.970.625.

Kali ini provinsi yang dikenal sebagai pulau serumpun sebalai ini dipilih menjadi lokasi Misi Dagang kelima di tahun 2022. Dilaksanakan di Soll Marina Hotel  Conference Center Bangka, Selasa (24/5/2022), Misi Dagang kali ini dihadiri secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Sekda Provinsi Bangka Belitung, Naziarto.

Kegiatan Misi Dagang bertema "Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung" ini dikemas dalam bentuk Forum Temu Bisnis. Dengan cara mempertemukan Pelaku Usaha Jawa Timur dengan Pelaku Usaha Kepulauan Bangka Belitung dalam upaya peningkatan nilai transaksi perdagangan antar provinsi melalui kesepakatan bisnis.

Total sebanyak 200 pelaku usaha mengikuti kegiatan Misi Dagang dan Investasi yang terdiri dari 56 pelaku usaha asal Jatim. Sedangkan dari Provinsi Bangka Belitung diikuti 117 pelaku usaha. Adapun komoditi yang ditransaksikan adalah hasil-hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan pertambangan.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan pentingnya penguatan kerjasama, kolaborasi, dan sinergi dari semua pihak dalam mendorong pemulihan ekonomi. Misi dagang kali ini digelar dengan tujuan untuk menjalin jejaring pasar yang berkelanjutan dan mendorong potensi komoditi yang ada di masing-masing provinsi.

Dikatakannya, pemerintah memerlukan dukungan dari para stakeholder dalam peningkatan kinerja berbagai sektor yang pada akhirnya bermuara pada perbaikan kinerja ekonomi secara keseluruhan. Oleh karenanya dalam Misi Dagang kali ini Pemprov Jatim tidak hanya bermitra dengan lingkup Pemerintah, tetapi turut menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), IWAPI, HIPMI, serta para pelaku usaha dari kedua provinsi.

“Dengan MoU antara Kadin Jatim dan Bangka Belitung semoga menjadi langkah awal untuk memudahkan pendampingan UMKM. Ini akan menjadi pintu masuk proses pendampingan bagi pelaku UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengingat Kadin Jatim telah nemiliki lembaga pendidikan pendampingan UMKM yang tersertifikasi,” ujar Gubernur.

Misi Dagang juga merupakan upaya Pemerintah untuk memaksimalkan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. Gubernur Khofifah mengimbau pentingnya elemen kurasi, standardisasi, dan sertifikasi untuk menghadirkan produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing.

"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur saat ini merupakan satu-satunya perwakilan BI yang memiliki lembaga rumah kurasi bagi berbagai produk UMKM. Produk-produk itu memang harus dikurasi agar kualitas produknya tetap terjaga meski dikerjakan industri rumahan yang beragam,” terangnya.

Tidak hanya itu, Gubernur berharap misi dagang ini bisa berkelanjutan secara strategis. Tidak hanya perdagangan tapi juga peningkatan kualitas SDM.

Untuk para ASN di Babel, kaat Gubernur Khofifah, perlu diketahui bahwa Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim mempunyai program ASN Belajar yang bisa diikuti oleh para ASN di seluruh Indonesia. Program belajar bagi ASN yang diselenggarakan secara virtual ini awalnya ditujukan bagi ASN Pemprov Jatim. Namun, karena antusias tinggi, maka sekarang diikuti ASN di Indonesia.

MoU

Pada msii dagang kali ini juga dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Gubernur Khofifah dengan Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung yang diwakili Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Naziarto.

Kemudian, Gubernur Khofifah bersama Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Kepala OPD Provinsi Jatim dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Antara lain, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bangka Belitung, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bangka Belitung, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bangka Belitung. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, Dinas Kelautan Provinsi Jatim dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bangka Belitung.

Selanjutnya, Dinas Peternakan Provinsi Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, Dinas Perkebunan Provinsi Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, DPMD Provinsi Jatim dengan Dinsos dan PMD Provinsi Bangka Belitung, DPMPTSP Provinsi Jatim dengan DPMPTSP Provinsi Bangka Belitung, BKD Provinsi Jatim dengan BKPSDM Provinsi Bangka Belitung, Badan Pendapatan Provinsi Jatim dengan Badan Keuangan Daerah Provinsi Bangka Belitung, Dinas Komunikasi dan Informartika Provinsi Jatim dengan Dinas Komunikasi dan Informartika Provinsi Bangka Belitung.

Selain itu, beberapa BUMD Provinsi Jatim juga menjalin kerjasama dengan koperasi, BUMD, PT serta CV di Kepulauan Bangka Belitung. Kemudian, jalinan kerjasama antara Kadin Jawa Timur dan Kadin Provinsi Bangka Belitung, IWAPI Jatim dengan IWAPI Bangka Belitung dan HIPMI Jatim dengan HIPMI Provinsi Kepualauan Bangka Belitung.

Di akhir, Gubernur Khofifah dan Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Naziarto menyaksikan komitmen transaksi perdagangan antara Pelaku Usaha Jatim dengan Kepulauan Bangka Belitung.(sti)

#Jawa Timur #Misi Dagang Jatim