Melalui Program Sapa, RSUD Soesodoro DJatikoesoemo Bojonegoro Ajak Masyarakat Waspadi Tumor Otak

Jatim Newsroom – Melalui Program Selamat Pagi (Program Sapa), dr. Achmad Zamroni dari RSUD Soesodoro DJatikoesoemo Bojonegoro, mengajak warga untuk selalu mewaspadai dan mengenali tumor otak sejak dini.
dr. Achmad Zamroni, menyampaikan tumor otak adalah suatu pertumbuhan abnormal di otak, sifatnya bisa jinak ataupun ganas. Tumor dapat berasal dari sel otak itu sendiri (tumor otak primer) karena adanya mutasi pada DNA, akibatnya sel terus bertumbuh dan tidak mengikuti siklus sel normal. Namun, tumor otak juga dapat terjadi karena pertumbuhan tumor pada organ lain yang kemudian menyebar ke otak (tumor otak sekunder).
“Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena tumor otak diantaranya terekspos radiasi semisal radiasi ionisasi, riwayat keluarga dengan tumor otak, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan bertambahnya usia atau bisa disebabkan dari pola hidup yang tidak sehat,”ujar dr. Achmad Zamroni dalam siaran tertulis Pemkab Bojonegoro, Kamis (16/1/2025).
“Lokasi tumor otak dan kecepatan pertumbuhannya dapat mempengaruhi gejala klinis yang timbul. Untuk gejala tumor otak, secara teori, bergantung kepada faktor lokasi, jenis, dan kecepatan pertumbuhan tumor. Tetapi umumnya gejala berupa sakit kepala, adanya kelemahan anggota gerak, dan mengalami kejang,” terangnya.
dr Achmad Zamroni juga menjelaskan bahwa diagnosis tumor otak dapat dilakukan beberapa pemeriksaan. Yaitu CT Scan dengan kontras, MRI kepala dengan kontras jika tersedia di fasilitas kesehatan terdekat, dan CT angiografi atau MR angiografi. Pemeriksaan tersebut, lanjut dia, adalah untuk memastikan ada dan tidaknya pertumbuhan abnormal. Sebagai pemeriksaan “gold standard” tetap perlu dilakukan biopsy, yakni pengambilan jaringan abnormal untuk kemudian diperiksa oleh unit patologi anatomi guna menentukan jenis tumor dan juga ganas tidaknya.
dr Achmad Zamroni menambahkan, tumor otak bisa sembuh tergantung pada jenis, lokasi, dan stadium tumor, serta respons terhadap pengobatan. Tumor jinak lebih mudah diobati dan memiliki prognosis yang lebih baik. Sementara tumor ganas (kanker) memerlukan perawatan lebih intensif seperti operasi, radiasi, atau kemoterapi. Dalam beberapa kasus, tumor dapat diangkat sepenuhnya dan pasien bisa sembuh. Namun pada kasus lain, perawatan berfokus pada Upaya mengontrol pertumbuhan tumor dan memperpanjang kualitas hidup pasien.
“Yang terpenting bagi pasien yang sedang berjuang sembuh dari penyakit adalah semangat, jangan pantang menyerah. Karena semangat yang positif akan membentuk kekebalan tubuh yang kuat,” pungkasnya. (yan/s)
Berita Terkait
Pemkab Bojonegoro Terus Percantik Kawasa...

Bupati Bojonegoro Dorong Zahira Painting...

Pemkab Bojonegoro Resmikan Pusat Informa...

Pemkab Bojonegoro Gelar Pengajian Isra M...

Melalui Program Sapa, Diskominfo Bojoneg...
