Jatim Newsroom - Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) meraih juara 1 dalam ajang lomba scientific paper pada East Asian Medical Students’ Conference (EAMSC) 2024 yang diselenggarakan di Singapura oleh Asian Medical Students’ Association International (AMSA-International).
Sebastian Emanuelle, Senin (29/1/2024) menyampaikan bahwa sebelum mengikuti lomba ini secara internasional, dia dan tim dari Indonesia harus mendapatkan juara 1 atau 2 pada pre-conference competition yang diadakan secara nasional.
Tim ini beranggotakan Josh Nathaniel Jowono (Universitas Indonesia) selaku first author, Derren David Christian Homenta Rampengan (Univesitas Sam Ratulangi), Juan Alessandro Jeremis Maruli Nura Lele (Universitas Kristen Indonesia), serta Didi Setya Darma dan Sebastian Emmanuel Willyanto (Universitas Brawijaya).
Menurutnya, pada tahun ini, EAMSC 2024 mengangkat tema “Public Health & Preventive Medicine”. Berdasarkan tema tersebut, mereka berfokus pada masalah kesehatan masyarakat global, yaitu obesitas.
Tim Indonesia mengusung judul “Unlocking the Obesity Epidemic Solution: Network Meta-Analysis of Comparative Effectiveness Between Gamification Strategies in Prevention and Treatment” yang membahas evaluasi efektivitas metode gamifikasi melalui beberapa metode seperti virtual reality, augmented reality games, dan lain-lain dalam penanganan masalah obesitas.
“Kami bersyukur memperoleh juara 1 pada pre-conference competition yang diadakan di tingkat nasional sehingga dapat melanjutkan ke tingkat internasional. Selain itu, kami juga bersyukur dapat memperoleh academic paper grand winner, sekaligus delivery of care subtheme winner,” tambahnya.
Sebastian menambahkan, kompetitor pada perlombaan academic paper ini berasal dari institusi-intitusi terkemuka di Indonesia, Hongkong, Australia, Thailand, Taiwan, dan Singapura.
Saat ditanya mengenai kiat untuk sukses dalam ajang ini, Sebastian memaparkan bahwa ia mulai mendalami perlombaan scientific paper sejak semester 3 pada perlombaan yang diselenggarakan oleh AMSA maupun organisasi/universitas lain.“Motivasi saya peroleh dari kesadaran akan pentingnya riset di bidang kedokteran sebagai seorang klinisi di kemudian hari,” terangnya.
Disamping itu, motivasi dalam menyusun paper juga ia dapatkan dari dorongan dan dukungan keluarga, kakak tingkat, maupun dosen-dosen. Sebastian merasa bersyukur dapat menempuh studi di FKUB yang terbuka akan riset yang dilaksanakan oleh mahasiswa. (jal)