Selasa, 23 April 2024

Lestarikan Kesenian Tradisional, Kota Probolinggo Gelar “Nigeran Konnah”

Diunggah pada : 28 November 2022 14:09:27 224
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin (batik biru) duduk di atas Kelabang Songo "Gludhug Keng tak Ojhen" dalam Festival Kesenian Nigeren Konnah, Kota Probolinggo, Minggu (27/11/2022) malam. Foto: Dok. Diskominfo Kota Probolinggo.

Jatim Newsroom - Festival Kesenian Nigeren Konnah (tempoe doeloe), Minggu (27/11/2022) malam, sukses digelar. Ajang yang digagas Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sriti Mandiri dengan mengusung konsep merawat dan melestarikan kesenian tradisional Kelurahan Kanigaran di Taman Maramis itu, secara resmi dibuka Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin. Kedatangannya disambut penampilan hadrah Assyifa dari SD Kanigaran 1 dan Kelabang Songo Gludhug Keng tak Ojhen.

Nigeren Konnah diikuti sebanyak 150 orang pelaku kesenian dan pelaku UMKM di wilayah Kanigaran. Dengan tujuan memperkenalkan berbagai macam kesenian tradisional, memasarkan produk hasil kesenian, mempromosikan kuliner tempo dulu, membangun jiwa seni serta memupuk kecintaan akan seni budaya tradisional bagi generasi milenial hingga meningkatkan taraf perekonomian UMKM di  Kelurahan Kanigaran melalui media pesta rakyat.

Wali Kota Habib Hadi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa sebagai kota yang multikultural, Kota Probolinggo menyimpan kekayaan seni dan budaya lokal yang tentunya harus dilestarikan agar tidak hilang tergerus derasnya arus globalisasi.

“Kita sebagai generasi penerus bangsa harus tetap mempertahankan dan melestarikan seni dan budaya lokal yang merupakan identitas atau jati diri masyarakat Kota Probolinggo,” serunya.

Di bawah rintik gerimis yang perlahan turun, Habib Hadi juga mengapresiasi harapan dan keinginan warga terhadap penyelenggaraan event seperti ini.

“Saya menyambut baik dan mengapresiasi keinginan masyarakat untuk diadakannya kembali event Cokro Fair dan Pasar Minggu di wilayah Kanigaran ini. Upaya pelestarian seni dan budaya tradisional, tentunya juga dapat melibatkan kreasi dari pelaku UMKM Kanigaran. Kolaborasi ini selain dapat memberikan manfaat revitalisasi kesenian, juga dapat menumbuhkan perekonomian Kota Probolinggo. Insyaallah tahun 2023 mendatang event ini bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Habib Hadi juga menekankan 3 pesan dan harapannya secara khusus, untuk insan seni dan pegiat ekonomi kreatif di wilayah Kanigaran. Pertama, terus berkreasi dan melestarikan warisan kekayaan budaya Kota Probolinggo.

“Tetap berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru serta menjadi insan yang terus belajar, tumbuh, dan berkembang dalam berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kebudayaan,” katanya.

Kedua, menjaga konsistensi, kerja keras, dan kerja cerdas. Artinya insan seni, budaya, dan ekonomi kreatif harus selalu konsisten pada jalur yang menjadi bidang atau disiplin ilmunya. Serta selalu berkembang untuk menghasilkan karya seni sebagai ekspresi rasa keindahan dari dalam jiwa manusia yang berkualitas. Dan memanfaatkan teknologi untuk mendiseminasikan dan mengaktualisasi karya-karya seni.

Ketiga, melakukan kolaborasi. Kolaborasi kesenian dan kebudayaan, lanjutnya, dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat. Pun demikian dengan kesenian, yang dapat menjadi sarana menciptakan ketahanan budaya yang dapat memperkuat ketahanan nasional.

Wali kota yang malam itu mengenakan batik berwarna biru berharap, kegiatan Nigeren Konnah tak hanya memamerkan karya seni yang sudah ada, tetapi juga karya-karya seni ciptaan baru, inovasi, serta menjadi mimbar untuk saling berbagi pengetahuan akademik seni dan budaya. (ghf/n)

#kota Probolinggo #kesenian