Jatim Newsroom - Lembaga Amil Zakat Infak Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kota Surabaya menggelar Tasharruf Beasiswa Mentari untuk 367 siswa-siswi Sekolah Muhammadiyah yang ada di Kota Surabaya. Penyaluran ini dibagi menjadi dua sektor, yaitu sektor barat dan sektor timur. Sektor barat diletakkan di MI Muhammadiyah 23 Surabaya yang beralamat di Jl. Buntaran No.156 Tandes, sedangkan Sektor Timur diletakkan di MI Muhammadiyah 5 Surabaya yang beralamat di Jl. Jojoran I No.77 Gubeng.
Dalam rilisnya Senin (12/2/2024), Ketua Lazismu Kota Surabaya, H. Faisal Haqqi, menyampaikan dalam melihat perkembangan dunia pendidikan terkini, masih sangat banyak anak-anak yang belum tertampung di bangku sekolah bahkan tidak sedikit pula yang putus sekolah. Tentu kita tidak berharap bangsa ini kembali bodoh dan terbelakang seperti ketika masa penjajahan dulu, disamping itu kita juga ingin sekolah-sekolah yang menampung anak-anak dari keluarga kurang mampu khususnya sekolah Muhammadiyah tetap hidup dan berkembang.
"Harus ada penopang bagi kelangsungan dunia pendidikan dan upaya-upaya partisipatif untuk pencerdasan kehidupan bangsa. Salah satunya adalah dengan dana beasiswa bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Bersama Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah," terang Faisal yang juga menjabat Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Rungkut.
Ditempat terpisah, Sekretaris Lazismu, Kota Surabaya Achmad Rosyidi menyampaikan guna turut membantu masyarakat keluarga tidak mampu, Lazismu Kota Surabaya mempunyai program yaitu Beasiswa Mentari. Program mulia yang didedikasikan untuk menuju Indonesia yang berkemajuan dan berkeunggulan dengan turut serta mencerdakan kehidupan bangsa. Bantuan beasiswa bagi siswa yang menempuh Pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau setingkat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau setingkat, dan Sekolah Menegah Atas atau Kejuruan (SMA/K) atau yang sederajat, berupa biaya pendidikan bulanan yang diserah terimakan selama tiga bulanan.
Diterangkan tujuan dari program LAZISMU Kota Surabaya adalah untuk memberikan bantuan subsidi pembayaran SPP kepada pelajar dari keluarga tidak mampu (berasnaf Fakir, Miskin dan Ibnu Sabil) sesuai dengan jenjang pendidikannya dan menyalurkan dana ZIS kepada pihak yang berhak menerima, selain itu juga turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan generasi Muslim yang beriman, bertaqwa, cerdas, tangguh serta berakhlaq mulia.
"Jiwa dan semangat tolong-menolong dalam kebaikan menjadi modal sosial utama dunia pendidikan Muhammadiyah dalam bingkai gerakan al-Ma’un," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya.
Persyarikatan Muhammadiyah, selain dikenal sebagai organisasi dakwah Islam juga dikenal sebagai pemilik lembaga pendidikan terbesar di Indonesia, belasan ribu sekolah dasar dan menengah milik Muhammadiyah tersebar di seluruh pelosok di Indonesia. Jutaan anak Indonesia mengenyam pendidikan di sekolah Muhammadiyah. Tidak hanya yang beragama Islam atau Muslim, yang non-muslim pun juga turut merasakan pendidikan di Muhammadiyah.(pno/hjr)
Tidak ada berita terkait