Jatim Newsroom - Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamongan berkomitmen memberikan pelayanan yang prima, dalam penggunaan hak konstitusional pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti.
Mengutip rilis humas Pemerintah Kabupaten Lamongan, Rabu (6/11/2024), komitmen tersebut terus diupayakan, salah satunya dengan menggelar Training of Trainer (ToT) Fasilitator dan Bimbingan Teknis Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), di Lamongan Sport Center.
Hadir untuk memberikan pengarahan, Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Lamongan, Abdul Rouf menuturkan fasilitator, PPS dan PPK adalah garda terdepan dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah 2024. Ketiganya memiliki peran yang sangat krusial untuk memastikan setiap tahapan berlangsung dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Kita ketahui Pilkada kurang 22 hari lagi dilaksanakan. Sebagai penyelenggara pemilihan suara, yang akan memberikan pelayanan akan penggunaan hak konstitusional. Seluruh Fasilitator, PPS, PPK harus memahami tugas masing-masing. Yangamana akan dijelaskan pada kegiatan siang ini," tutur Pak Rouf sapaan akrabnya.
Selanjutnya Ia menjelaskan, selain pelayanan kepada Masyarakat, ada hal yang harus dilakukan oleh fasilitator, PPS, dan PPK, yakni menjalin komunikasi baik dengan panitia lain.
"Tantangan di lapangan pasti ada, agar dapat memberikan respon yang cepat dan tanggap. Maka komunikasi antar panitia harus terus dijaga dengan baik," kata Pak Rouf.
Kepala Divisi SDM dan Litbang KPU Provinsi Jawa Timur, Eka Wisnu, yang hadir secara daring menambahkan, sebagai penyedia pilkada, diwajibkan untuk menjaga integritas. Hal ini bisa ditunjukkan melalui kejujuran, kemandirian, adil, dan akuntabel saat menjalankan tugas.
Dijelaskan oleh Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Lamongan, Erfansyah Syahrir bahwa kegiatan ini akan memberikan bekal berupa pemahaman tugas, terutama saat melakukan pelantikan KPPS nanti.
"Ada 1.422 orang yang hadir saat ini. Ini baru sepertiga dari pasukan pilkada. Tahapan ini penting untuk memberikan pemahaman akan tupoksi masing-masing, sehingga saat puncaknya nanti (27 November) semua dapat memberikan pelayanan yang maksimal," jelasnya.
Erfansyah pun mengungkapkan salah satu potensi tantangan panitia ialah cuaca hujan. Karena biasanya ada beberapa wilayah di Lamongan mengalami banjir saat musim hujan tiba. Namun hal tersebut tentu dapat diatasi dengan kolaborasi lintas sektoral. (idc/s)