Rabu, 24 April 2024

Kota Mojokerto dan Kota Madiun Turunkan Angka Stunting

Diunggah pada : 7 Juni 2022 14:53:52 148
Masyarakat Kota Mojokerto dan Kota Madiun, memiliki preferensi yang tinggi dalam mengonsumsi ikan lele. Hasilnya, Kota Mojokerto berhasil menurunkan angka stunting menjadi sebesar 6,9% berdasarkan hasil riset kesehatan daerah 2021.

Jatim Newsroom - Masyarakat Kota Mojokerto dan  Kota Madiun, memiliki preferensi yang tinggi dalam mengonsumsi ikan lele. Hasilnya, Kota Mojokerto berhasil menurunkan angka stunting menjadi sebesar 6,9% berdasarkan hasil riset kesehatan daerah 2021. Sama halnya Kota Madiun yang berhasil menurunkan angka stunting menjadi sebesar 12,4%.

"Dalam rangka menjaga tren ini, kita ingatkan dan terus mengajak masyarakat untuk bangga mengonsumsi ikan lele," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/6/2022).

Dikatakannya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat untuk tidak menyepelekan ikan lele. Selain murah dan mudah ditemui, komoditas air tawar ini memiliki gizi yang tinggi dan bermanfaat untuk kelancaran peredaran darah, sistem integumen (kulit, rambut, kuku), sistem reproduksi, sistem syaraf dan otak, kekuatan tulang, sistem ekskresi (karena keseimbangan asam dan basa) serta kekebalan tubuh.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dalam 100 gram ikan lele mengandung protein (18 gr), lemak (2,9 gr), Natrium (50 mg), Vit. B12 (121% dari Nilai Harian), Selenium (26%) dari Nilai Harian), Fosfor (24% dari Nilai Harian), dan Tiamin (15% dari Nilai Harian). "Harganya murah tapi tinggi gizi, jadi tidak perlu gengsi makan lele karena ini ikan yang menyehatkan," katanya.

Senada, Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Ditjen PDSPKP, Widya Rusyanto mengungkapkan bahwa KKP melalui Gemarikan membagikan 1.000 paket ikan olahan lele di dua wilayah tersebut beberapa waktu lalu. 

Produk-produk tersebut berasal dari UMKM setempat guna menumbuhkan minat masyarakat terhadap olahan ikan lele sekaligus mengedukasi bahwa menikmati ikan lele tidak harus dilakukan dengan cara konvensional seperti menggoreng atau dibakar. "Ada banyak produk olahan lele. Melalui Gemarikan, kami ingin menunjukkan ragam produk tersebut. Bahkan lele sekarang sudah bisa dijadikan camilan," terang Rusyanto.

Rusyanto berharap, dengan menikmati olahan lele, masyarakat semakin bangga dengan UMKM lokal. Dengan begitu roda ekonomi masyarakat perikanan tetap berputar dan anak-anak semakin doyan makan ikan."Di tiap Safari Gemarikan, kita sampaikan ke ibu-ibu muda, ibu hamil, atau perempuan baru menikah dan anak-anak kalau makan ikan itu bisa dengan banyak cara. Ngemil olahan ikan misalnya," tutup Rusyanto.

Sebagai informasi, KKP terus menggaungkan Gemarikan ke sejumlah daerah di Tanah Air. Sepanjang April sampai Mei  2022, total 15.000 paket Gemarikan telah dibagikan ke 28 kabupaten/kota di 16 provinsi. Gemarikan sendiri merupakan kampanye berkelanjutan untuk mengajak masyarakat makan ikan sekaligus #BanggaBuatanIndonesia. (jal/hjr)

#mojokerto #stunting