Jatim Newsroom - Tim Satu Data Kota Batu melakukan studi tiru pengelolaan Satu Data Informasi Kota Mojokerto (SATIKOMO). Salah satu kunci keberhasilan SATIKOMO adalah komitmen dari semua pihak di Kota Mojokerto dan dukungan secara penuh dari Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Persandian dan Data Statistik Pemkot Mojokerto, Wiyono di Ruang Command Center, Kantor Pemerintah Kota Mojokerto pada Kamis, (6/4/2023).
“Kita punya kesulitan untuk mengumpulkan data, akhirnya kami bersurat ditandatangani oleh Sekretaris Daerah sehingga data bisa terkumpul. Agar maksimal kita membuat Komitmen Bersama terkait Penguatan Satu Data Kota Mojokerto yang melibatkan semua kepala OPD dan dipimpin langsung oleh kepala daerah,” jelas Wiyono seperti dipublikasikan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto.
Wiyono menambahkan bahwa dengan adanya komitmen tersebut, masing-masing OPD sebagai wali data pembantu akan memasukkan data sehingga data dapat terkumpul dengan baik. “Keberhasilan satu data harus didukung oleh semua OPD. Setelah adanya komitmen dengan masing-masing OPD maka setiap triwulan sekali dilakukan evaluasi serta ditampilkan mana OPD yang belum menyetorkan. Bagi OPD yang belum menyetorkan data akan ditegur secara langsung oleh wali kota,” imbuh Wiyono.
Kepada tim satu data Kota Batu, Siti Noor’Ainy selaku subkoordinator yang menangani Pengelolaan Data dan Statistik, menjelaskan secara runtun proses pembangunan portal Satikomo. Mulai tahun 2020 sampai perkembangan tiap tahun. “Tiap tahun ada evaluasi dan penambahan fitur maupun regulasi. Jumlah pengunjung Portal Satikomo juga terus meningkat. Per 4 april 2023 sudah 58,57% di banding tahun 2022. Demikian halnya dengan dataset yang tersedia ada 1.265 dataset yang terdiri dari 1.151 dataset Publik dan 114 dataset privat,” terang Ainy.
Ia juga menyampaikan kiat dalam menangani data adalah ada harus kerja sama team work yang kuat antara BPS, Diskominfo dan Bappedalitbang serta semangat, komitmen. “Tantangan paling berat adalah saat pengumpulan data sehingga perlu ketelatenan, pemantauan, monitoring agar data bisa terkumpul dan diolah, dianalisis sesuai standar dan metadata,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini Andri Wijaya, Kabid Perencanaan Pembangunan Manusia, Sosial Budaya dan Pemerintahan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) selaku ketua rombongan menuturkan bahwa selain SATIKOMO sudah berjalan dengan baik, kesamaan tipikal wilayah juga menjadi alasan untuk mengkaji implementasi satu data dari Kota Mojokerto.
“Kenapa harus ke Kota Mojokerto, Kota Batu dan Kota Mojokerto memiliki tipikal yang sama dengan 3 kecamatan. Wilayah besarnya kita sudah lihat Banyuwangi, kota kecil-sedang nya kita lihat Kota Mojokerto. Minimal tipikalnya sama dengan kita nanti kita bisa ambil best practice,” kata Andri.
Andri menambahkan bahwa satu data di Kota Batu baru bergerak secara fokus mulai bulan Oktober 2022. “Kota batu sudah ada tim namun belum begitu masif. Pada Oktober 2022 saya baru mulai mengumpulkan tim satu data dari Diskominfo dan BPS. Kita pacu pergerakan dan perlu belajar ke daerah lain,” terangnya.
Turut hadir dalam pertemuan ini Kepala BPS Kota Mojokerto Mimik Nurjanti serta Sub Koordinator Data dan Informasi Bappedalitbang Kota Mojokerto, Kurratus Zakiyah. (idc/n)