Jatim Newsroom – Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, memberikan apresiasi atas capaian kinerja Kanwil Kemenkumham Jatim. Ke depan, pihaknya akan terus mendukung tata kelola pemasyarakatan dan keimigrasian yang baik.
Hal itu disampaikan legislator asal Tulungagung itu saat melakukan kunjungan saat masa reses di Kanwil Kemenkumham Jatim hari ini, Selasa (26/4/2022). Dia ditemui langsung Plt Kakanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto dan para kadiv. “Kami sudah mengenal pak Wisnu karena memang punya nama dan reputasi di Jakarta sebagai Kepala Biro Keuangan Kemenkumham,” ujarnya.
Menurutnya, segala prestasi yang telah ditorehkan Wisnu selama di Jakarta, juga diimplementaasikan dengan baik di Jatim. Hal ini dibuktikan dengan capaian kinerja yang diraih Kanwil Kemenkumham Jatim. Baik dari pengelolaan anggaran, reformasi birokrasi maupun tata kelola pemasyarakatan, keimigrasian dan pelayanan hukum dan HAM. “Dengan masa yang sangat singkat, kami melihat ada capaian bagus di Triwulan I,” lanjutnya.
Dia berharap, pondasi yang sudah disiapkan Wisnu, bisa dilanjutkan dengan baik oleh Kakanwil definitif yang baru yaitu Zaeroji. Memang, Kanwil Kemenkumham Jatim akhirnya memiliki pimpinan definitif. Setelah empat bulan menjabat, Wisnu akan menyerahkan tongkat kepemimpinannya kepada Zaeroji yang sebelumnya menjabat Sekretaris Ditjen Imigrasi. Wisnu akan kembali bertugas di Jakarta sebagai Kepala Biro Keuangan Kemenkumham.
Kepastian itu berdasarkan Surat Keputusan Menkumham Nomor M.HH-12.KP.03.03 Tahun 2022 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Di Lingkungan Kemenkumham. Menkumham Yasonna H Laoly melantik dan mengambil sumpah para pimti pratama di Graha Pengayoman Jakarta pada Jumat (22/4).
Zaeroji bukan wajah baru di Jawa Timur. Pria 59 tahun itu sebelumnya pernah menjabat Kepala Kanim Kelas I Khusus Surabaya pada 2015-2016 lalu. Sehingga, rekam jejaknya sudah tidak perlu diragukan lagi. “Kami berharap Kanwil Kemenkumham Jatim bisa menjadi role model, tidak hanya karena telah meraih predikat WBBM saja, tetapi karena memang bisa menghadirkan pelayanan publik yang prima dan bisa dirasakan masyarakat,” harap Arteria.
Selain itu, Arteria juga menjelaskan bahwa pertemuan kali ini juga untuk membahas isu terkini. Salah satunya terkait rencana pembangunan kantor imigrasi di Blitar dan sekitarnya. Mengingat saat ini, kantor yang ada masih menumpang di lahan milik Pemkab Blitar. Pihaknya terus mendorong agar relokasi bangunan kantor bisa segera dilaksanakan. “Tapi pilihan apakah di Tulungagung atau Blitar Kota masih akan digodok di wilayah,” tutur pria 46 tahun itu.
Dari isu pemasyarakatan, lanjut Arteria, pihaknya tidak hanya fokus membahas overkapasitas. Tapi juga membahas bagaimana menciptakan kerja efektif. Sampai kapanpun, menurutnya, lapas tidak bisa bekerja secara ideal. Karena selalu dihadapkan dengan keterbatasan dan permasalahan. “Namun, jangan sampai keterbatasan ini menegasikan prestasi,” harapnya.
Arteria menegaskan pihaknya akan memberikan dukungan penuh. Menurutnya, Komisi III DPR RI akan memberikan atensi khusus bagaimana menciptakan tata kelola lapas yang baik dengan keterbatasan yang ada. (fri/s)