Kamis, 25 April 2024

Kisah Tukang Becak Dari Sampang Madura Naik Haji

Diunggah pada : 17 Juni 2022 7:44:56 624
Kolase Foto, Holili bersama becaknya di Sampang dan Holili saat berada di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Sukolilo.

Jatim Newsroom - Menunaikan ibadah haji adalah panggilan Illahi Robbi, adalah Holili Addrae Sae (60 Tahun) satu diantara satu jutaan Jamaah Haji yang terpilih untuk berangkat ke Tanah Suci Alharomain. Holili dari Sampang Madura ini sehari hari berprofesi sebagai "driver" becak, mata pencaharian yang memberikan kepastian pekerjaannya namun bukan pada penghasilannya  tergantung ongkos jasa naik becak yang diterima dari para penumpangnya. 

"Terus terang kami hanya bekerja keras memeras keringat mengayuh becak setiap hari, istri saya yang begitu telaten menyisihkan sedikit demi sedikit uang sisa dari kebutuhan hidup sehari-hari,” ungkap Holili, saat berada di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Sukolilo, Kamis (16/06/2022).

Warga Jl. Permata Kelurahan Banyuanyar Kecamatan Sampang ini menceritakan perjuangan dan doanya hingga bisa naik haji tahun 2022 ini. Cita cita naik haji ini diimpikan bersama istrinya yang bernama Busideh, dari peran pujaan hatinya inilah Holili bisa menabung dari jerih payahnya penghasilan tukang becak. 

“Penghasilan mbecak perhari hanya Rp. 30-50 ribu, itupun tidak menentu, selain itu, saya juga bekerja sebagai kuli ikan dengan penghasilan yang tak seberapa, istri sayalah yang rajin menabung mengumpulkan, dan dibelikan beberapa gram emas,” jelasnya.

Hingga pada tahun 2011, ia bersama istrinya dari hasil tabungannya dimampukan bisa daftar haji. Selanjutnya atas dorongan istrinya juga untuk pelunasan biaya haji, diputuskan menjual seluruh barang berharga yang dimiliki dan kebetulan saat itu dapat uang arisan, bersyukur Holili dan istrinya masuk daftar tunggu naik haji.

"Quddarulloh taqdir Alloh, istri saya meninggal dunia pada tahun 2019 karena sakit, porsi haji istri saya saya tawarkan ke anak saya untuk menggantikan namun mereka menolak, akhirnya uang tabungan haji saya ambil, untuk biaya badak haji bagi istri saya di tanah suci," tuturnya dengan raut sedih mengingat mendiang istrinya.

Kisah perjuangan dan doa Holili tidak sampai disini, karena tidak bergabung dalam bimbingan ibadah haji karena tidak punya biaya, akhirnya ada pertolongan hingga ada salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji di Kabupaten Sampang yang mengajak bergabung dan membebaskan seluruh biayanya.

"Alhamdulillah pertolongan Allah SubhanahuWaTa'ala bagi orang yang sabar ikhlas dan tidak putus berusaha dan berdoa," pungkasnya. (pno/n)

 

 

 

#Holili CJH Sampang

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait