Kinerja Intermediasi Perbankan Pada Triwulan IV 2023 Meningkat

Diunggah pada: 30 Januari 2024 15:22:40 3
thumb
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Doddy Zulverdi.

Jatim Newsroom- Kinerja intermediasi perbankan di Jawa Timur pada triwulan IV 2023 meningkat dibandingkan triwulan III 2023, tercermin dari peningkatan penyaluran kredit yang ditopang oleh sektor korporasi dan rumah tangga.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Doddy Zulverdi, Selasa (30/1/2024) mengatakan, secara sektoral, peningkatan kredit terjadi terutama pada LU Transportasi sejalan dengan upaya optimalisasi layanan dalam rangka mengantisipasi lonjakan demand pada momen HBKN Nataru yang secara historis selalu meningkat pada periode Desember dan Januari. Risiko kredit membaik dan masih berada di bawah threshold (5%) dan Rasio Likuiditas perbankan masih berada pada batas aman (range RIM 84% – 94%).

Kinerja penyaluran kredit dan penghimpunan DPK korporasi mengalami peningkatan secara nominal maupun pertumbuhan sejalan dengan menurunnya suku bunga kredit dan naiknya suku bunga DPK. Peningkatan kinerja korporasi utamanya terjadi pada LU Real Estate, sejalan dengan adanya insentif PPN DTP yang berlaku mulai November 2023. Risiko kredit korporasi terpantau membaik yang terlihat dari penurunan NPL.

Secara nominal dan pertumbuhan, kinerja penyaluran kredit RT tercatat meningkat. Hal ini sejalan dengan penurunan terbatas pada suku bunga kredit. Peningkatan pertumbuhan kredit RT terjadi pada komponen kredit peralatan Peralatan RT, KPA, KP Ruko/Rukan, dan Multiguna. Risiko kredit membaik pada komponen KP Ruko/Rukan, KKB, KPR, dan Multiguna.

Transaksi Sistem Pembayaran Tetap Kuat

Aliran uang kartal dari Bank Indonesia melalui perbankan pada periode Desember 2023 tercatat net-outflow sebesar Rp10,63 T, hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi saat HBKN Nataru, khususnya untuk mencukup kebutuhan uang tunai masyarakat, dan diperkirakan terkonsentrasi pada sektor industri makanan dan minuman, perdagangan, dan pariwisata.

Transaksi non tunai yang dilaksanakan melalui infrastruktur pembayaran yang diselenggarakan BI, yaitu melalui RTGS dan SKNBI, secara nominal masih tertahan dan mencatat penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai transaksi RTGS pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp 153,49 Triliun sedangkan transaksi SKNBI sebesar Rp.20,61Triliun. Keduanya masing – masing mencatat kontraksi sebesar 14,7% (yoy) dan –14,5% (yoy). Hal ini diperkirakan sejalan dengan peningkatan transaksi non tunai melalui infrastruktur BI Fast Payment yang di launching sejak Des 2021 dan secara nasional terus tumbuh positif.

Transaksi pembayaran ritel melalui kartu debit dan kartu kredit mencatatkan pertumbuhan positif. Nominal transaksi kartu kredit tercatat sebesar Rp3,41Triliun atau tumbuh 35,4% (yoy). Transaksi Kartu Debit mencapai Rp85,59 Triliun (tumbuh 2% yoy).

Sementara itu, transaksi ritel dengan Uang Elektronik masih menunjukkan perkembangan yang baik, dengan nominal transaksi pada Des 2023 mencapai Rp 20,49Triliun, Pertumbuhan positif pada sistem pembayaran ritel, khususnya melalui Kartu Kredit dan Kartu Debit tumbuh sejalan peningkatan aktivitas ekonomi di akhir tahun serta kemudahan transaksi QRIS dengan source of fund Kartu Kredit dan Kartu Debit melalu Mobile Banking Perbankan. (jal)