Kamis, 25 April 2024

Kerumitan Membuat Batik Tulis Ponoragan Sepadan dengan Harganya

Diunggah pada : 5 Februari 2023 15:57:25 291
Dian Fajar Riyono ketika melakukan proses pewarnaan batik di Gedung Sentra Industri Ponorogo. Foto: Insanul Fadhil

Jatim Newsroom - Gedung Sentra Industri (GSI) Ponorogo memberi ruang para perajin batik tulis leluasa bekerja. Karena seorang perajin batik tulis membutuhkan ruang cukup untuk menggantungkan kain mori ke gawangan, bersanding dengan kompor, wajan berisi malam, dan canting. Dian Fajar Riyono adalah perajin batik yang memilih beraktivitas  rutin di GSI Ponorogo. 

‘’Proses pembuatan desain yang memakan waktu cukup lama. Perlu dua minggu sampai sebulan, bergantung kerumitan serta banyaknya motif,’’ kata Nano, sapaan Dian Fajar Riyono, Sabtu (4/2/2023).

‘’Ponorogo memiliki corak batik khas Ponoragan dengan motif reog dan corak burung merak,’’ imbuhnya. 

Seorang perajin batik tulis harus nyungging (membuat pola di kertas) sebelum njaplak, memindahkannya ke atas kain. Masih ada tahap membuat batasan motif yang disebut nglowong. Selanjutnya, melakukan isen-isen dan ngeblok dengan menutup kain dengan malam.

‘’Butuh ketelatenan melewati tahapan-tahapan ini,’’ ungkap Nano. 

Tak urung,  batik tulis dengan panjang sekitar dua meter berharga Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta. Nano menyebut ukuran harga batik tulis itu juga bergantung jumlah warna. Sebab, proses pewarnaan tak kalah rumit. Setiap satu warna selesai, kain perlu ditutup ulang untuk pemberian warna yang lain. Setelah itu, ditus, dilorod, dibilas, lalu dijemur.

‘’Wajar kalau batik tulis berharga mahal,’’ terang Nano.

Batik Indonesia tercatat sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2009 silam. Bangga memakai batik akhirnya dirayakan setiap 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Ponorogo tak mau ketinggalan dengan kekhasan batik Ponoragan bercorak reog dan burung merak. (why/n)

#jatim #kominfo jatim #kabupaten ponorogo