Selasa, 16 April 2024

Jatim Jadi Provinsi dengan Nilai Tambah Barang dan Jasa Terbesar Kedua di Jawa

Diunggah pada : 19 Agustus 2022 15:29:04 856
Sumber Foto: BPS Jatim

Jatim Newsroom – Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu provinsi di Jawa yang memiliki nilai tambah barang dan jasa terbesar kedua di bawah Provinsi DKI Jakarta. Pada tahun 2021, Jawa Timur memiliki share sebesar 14,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Hal ini mengindikasikan bahwa potensi yang dimiliki Jawa Timur cukup besar baik di wilayah Jawa maupun Indonesia,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan dalam laporan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Menurut Pengeluaran 2017-2021 sebagaimana dilansir dari laman resmi BPS Jatim pada tanggal 19 Agustus 2022.

Dadang menjelaskan, dengan jumlah kabupaten/kota sebanyak 38, Jawa Timur tentu memiliki ragam potensi pada sektornya mulai dari pertanian, industri pengolahan, perdagangan hingga jasa-jasa. Adanya keragaman pada wilayah secara geografis serta sosial budaya juga menjadi pendorong bervariasinya potensi yang ada di wilayah Jawa Timur.

Dalam laporan ini juga dipaparkan, Kota Surabaya menjadi kabupaten/kota yang memegang peranan paling besar terhadap PDRB di Provinsi Jawa Timur secara berturut-turut selama 2017-2021.

Dari tahun 2017 hingga tahun 2021 peranan Kota Surabaya cenderung mengalami peningkatan yaitu dari 24,26 persen pada tahun 2017; 24,35 persen pada tahun 2018; hingga 24,45 persen pada tahun 2019.

Namun pada tahun 2020, Kota Surabaya mengalami penurunan peran menjadi sebesar 24,07 persen dari total PDRB 38 kabupaten/kota dan pada tahun 2021 menurun menjadi 24,03 persen dari total PDRB 38 kabupaten/kota.

“Kota Surabaya sebagai ibukota provinsi yang juga menjadi salah satu kota besar, selain sebagai pusat pemerintahan juga menjadi pusat perekonomian di wilayah Jawa Timur. Di Kota Surabaya, perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan serta penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh pesat sehingga menjadi pendorong nilai tambah barang jasa untuk wilayah ini,” terang Dadang.

Sidoarjo menjadi kabupaten/kota kedua yang memiliki nilai tambah terbesar di Provinsi Jawa Timur. Dari tahun 2017-2021, Kabupaten Sidoarjo konsisten berada di posisi kedua dengan persentase berkisar di angka 8 persen. Dengan letak yang strategis, kabupaten ini menjadi wilayah penyangga bagi Kota Surabaya yang menjadi pusat dari berbagai macam kegiatan. Sidoarjo juga menjadi sentra industri di wilayah Jawa Timur.

Peringkat ketiga adalah Kabupaten Pasuruan, yang wilayah geografisnya juga masih ada di sekitar Kota Surabaya. Pada tahun 2021, Kabupaten Pasuruan berperan terhadap nilai tambah bruto di Provinsi Jawa Timur sebesar 6,40 persen, meningkat dibandingkan tahun 2017 hingga tahun 2019 yang berkisar antara 6,14 persen hingga 6,15 persen dari PDRB total 38 kabupaten/kota.

Wilayah ini juga memiliki daya tarik sebagai wilayah industri seperti Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Hal ini menjadi pendukung Kabupaten Pasuruan sebagai kabupaten/kota dengan nilai PDRB tiga terbesar di Jawa Timur selama tahun 2017 hingga tahun 2021.

Sementara itu, kontribusi nilai tambah barang dan jasa paling kecil di wilayah Jawa Timur pada tahun 2017 hingga 2021 adalah Kota Blitar dan Kota Mojokerto dengan kisaran antara 0,28 persen sampai dengan 0,29 persen dari total PDRB 38 kabupaten/kota. (idc/n)

#Pertumbuhan Ekonomi #BPS Jatim #PDRB