Jatim Newsroom - Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS), selaku badan pengelola Unusa, Prof Dr. Ir. Mohammad Nuh DEA, berpesan agar mahasiswa bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru, baik mengenai cara belajar maupun cara menghadapi dosen.
Selain berharap mampu beradaptasi, Nuh juga memesankan tiga hal, yaitu selalu berdoa untuk kedua orang tua dan para dosen; membaca sholawat; dan tidak lupa selalu bersedekah atau berinfaq. “Tiga hal ini harus Anda laksanakan dalam keadaan lapang maupun sempit, selain itu Anda juga harus bersiap menjadi pembelajar sejati,” katanya, dalam pengukuhan 3.544 Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Senin (9/9/2024) siang di Dyandra Convention Hall Surabaya.
Keberadaan para mahasiswa penerima beasiswa di Unusa tidak hanya sekadar menguntungkan bagi individu, tetapi juga menjadi bukti bahwa pendidikan bisa menjadi sarana transformasi sosial. Pihak universitas sendiri terus berusaha untuk memperluas cakupan beasiswa, agar semakin banyak anak-anak bangsa yang bisa menikmati pendidikan tinggi berkualitas, tanpa terhalang oleh keterbatasan ekonomi.
Dengan dikukuhkannya 3.544 mahasiswa baru ini, Unusa berharap bahwa angkatan 2024 dapat menjadi angkatan yang produktif dan inovatif, sejalan dengan tantangan era digital dan transformasi masyarakat 5.0.
Prof. Jazidie menambahkan bahwa di era ini, mahasiswa harus bisa menguasai teknologi serta memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi agar bisa bersaing di dunia kerja maupun menjadi wirausaha yang sukses.
Terkait dengan digitalisasi, Unusa sejak tahun 2017 telah memberikan kepada setiap mahasiswa baru perangkat tablet pembelajaran, e-sorogan, yang digunakan untuk proses pembelajaran selama di Unusa.
Di akhir acara, seluruh mahasiswa baru melakukan ikrar mahasiswa yang dipimpin oleh Wakil Rektor I Unusa, Prof. Kacung Marijan, Ph.D., Mereka berjanji untuk menjalani pendidikan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi, serta siap memberikan kontribusi positif bagi kampus dan masyarakat luas.
Upacara pengukuhan ini diakhiri dengan prosesi penyematan almamater kepada perwakilan mahasiswa baru, sebagai simbol dimulainya perjalanan akademik mereka di Unusa, sekaligus menerima tablet pembelajaran, e-sorogan. (mad/s)