Rabu, 24 April 2024

Ikatan Apoteker Indonesia Probolinggo Gelar Rakercab dan Seminar

Diunggah pada : 31 Oktober 2022 13:31:19 109
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat kerja cabang (rakercab) dan seminar,

Jatim Newsroom - Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat kerja cabang (rakercab) tahun 2022 dan seminar, Minggu (30/10/2022).

Kegiatan yang mengambil tema “Peluang dan Peran Tenaga Kesehatan Sebagai Entrepreneur Jamu dan Kosmetik” ini diikuti secara hybrid dengan peserta offline 128 orang dan online 2022 orang terdiri dari apoteker, tenaga teknis kefarmasian, mahasiswa kesehatan dan umum.

Selama kegiatan ini, para peserta mendapatkan materi dari narasumber Formulator Kosmetik Apt. Jose Amadeus Abdi A. L.P.S.Farm dan Founder Café Love Jamu Apt. Ariel Dwi Puspitawati, S.Si.

Ketua Pengcab IAI Kabupaten Probolinggo Apt. Rokayah, mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar mampu memahami peluang dan peran tenaga kesehatan dalam bidang jamu dan kosmetik di dalam masyarakat masa kini.

“Selain itu mampu menerapkan hasil kegiatan berupa peran dan peluang terhadap meningkatnya angka minat dan konsumtif masyarakat dalam bidang jamu dan kosmetik masa kini serta meningkatkan peran aktif apoteker dan tenaga kesehatan lainnya dalam upaya entrepreneurship dalam bidang jamu dan kosmetik,” katanya.

Rokayah menjelaskan jamu digunakan untuk pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, pemulihan, kebugaran bahkan kecantikan. Perkembangandalam dunia pengobatan telah mencapai pada cara pemahaman baru yang meyakini bahwa semua yang berasal dari alam akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi kesehatan dari pada produk kimiawi atau sintesa (back to nature).

“Dunia saat ini sedang berlomba-lomba meningkatkan pemahaman dan pengetahuan (race of knowledge) terkait pemanfaatan tanaman obat sampai ke hasil akhir berupa obat dan produk-produk herbal,” jelasnya.

Menurut Rokayah peningkatan minat untuk mengonsumsi jamu sangat tinggi belakangan ini di masyarakat, usaha kecil dan menengah (UMKM) juga sedang berlomba-lomba untuk menargetkan pasar dalam sektor ini. Cepatnya perkembangan teknologi menjadi salah satu strategis bisnis yang menjamin.

“Kemungkinan sumber nilai yang diselidiki, bukti terkuat adalah bahwa kebaruan, efisiensi, strategi pelaku wirausaha dalam pendekatan digitalisasi sosial media menghasilkan antusiasme luar biasa bagi penggemar jamu tradisional,” terangnya.

Rokayah menerangkan seiring dengan berkembangnya zaman, bentuk sediaan farmasi di pasaranpun mengalami perkembangan cukup signifikan, salah satunya kosmetik. Kosmetika merupakan suatu sediaan yang diproduksi oleh industri farmasi yang beredar di masyarakat.

“Keberadaan kosmetika di masyarakat telah memenuhi persyaratan yang telah disesuaikan dalam kodeks kosmetika dari Negara Indonesia seperti mutu, keamanan dan kemanfaatan serta dapat dijamin oleh industri kosmetik sesuai dengan penerapan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB),” pungkasnya.(ern)

#kabupaten probolinggo