Jumat, 19 April 2024

Gubernur Khofifah Tutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan Ke-24 Tahun 2022

Diunggah pada : 10 Desember 2022 16:28:15 76
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Jatim Newsroom - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menutup dan melepas peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIV Tahun 2022 di BPSDM Provinsi Jawa Timur, Sabtu (10/12/2022). 

Dari ke-70 peserta yang mengikuti pelatihan, 100% dinyatakan lulus dengan penilaian pada evaluasi akhir yang memuaskan dan sangat memuaskan. Dengan rincian, sebanyak 31 orang mendapatkan predikat Sangat Memuaskan sedangkan 39 lainnya dengan predikat Memuaskan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan arahan dari Presiden Joko Widodo yang diharapkannya dapat menjadi bekal para peserta untuk dibawa ke daerah masing-masing. 

Arahan tersebut yakni tentang Reformasi Birokrasi yang  menekankan pada birokrasi yang berdampak. Bahwa reformasi birokrasi  merupakan birokrasi lincah dan cepat serta berdampak pada penurunan kemiskinan.

"Untuk menciptakan birokrasi yang berdampak itu butuh proses. Tidak semuanya bisa kun fayakun atau simsalabim. Tapi bisa dimulai dari sesuatu yang kecil yang memungkinkan untuk segera dimulai.  bbsa mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan mencari solusi konkrit," ucapnya. 

Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, identifikasi masalah yang dilakukan dengan cepat bisa membawa perubahan signifikan pada keadaan. Salah satu contoh yang bisa dilihat adalah dari problem solving dinamika kenaikan BBM. 

"Jadi kemarin itu  antara lain saya langsung tanyakan siapa saja yang mendapat bantuan jaringan  listrik. Dengan data itu, kita bisa memberikan voucher untuk elektrifikasi sampai 2023. Nominalnya kecil, tapi masyarakat bisa merasa tenang bahwa jaringan  listrik di rumah mereka insya Allah aman sampai tahun depan. Begitu pula Pemprov Jatim mengintervensi program bebas pajak bagi ojek on line dan mobil angkot, program perlindungan sosial dan sebagainya," terangnya. 

"Dengan begitu, konektivitas terbangun dan kecepatan pengambilan keputusan bisa terlaksana. Hal-hal seperti ini adalah contoh pendekatan teknokratis yang ada dalam diri kita. Tahu masalahnya, tahu solusinya," imbuhnyw

Gubernur Kofifah juga menekankan, pentingnya inisiatif,  kreativitas, inovasi (IKI). Mengingat, ketiga hal tersebut merupakan jawaban untuk menghadapi  tantangan global. 

Tak hanya itu, pada mereka juga dipesankan pentingnya harmonious partnership baik di lingkungan kerja maupun dengan keluarga. Pasalnya, makin tinggi karir seseorang akan semakin banyak tantangan yang dihadapinya sehingga dibutuhkan partner yang bisa melakukan aktifitas produktif dan kondusif.

"Suasana kondusif di rumah akan terbawa di kantor. Kasih sayang dan toleransi di rumah akan terasa juga di kantor," tuturnya kepada peserta yang didampingi pasangan masing- masing.

Gubernur Khofifah lebih jauh menjelaskan, Jawa Timur merupakan area kondusif yang mendukung situasi belajar dan pengembangan. Maka ia mengharap, PKN II di Jatim ini dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi masing-masing peserta saat kembali bertus  di daerah asalnya. 

"Cara paling cepat belajar itu adalah belajar kepada yang telah sukses dan maju.  Alhamdulillah, kultur di Jatim memberikan ruang kondusif untuk pengembangan suatu program. Insya Allah, BPSDM Jatim merupakan tempat menyemai inovator yang handal.  Semua peserta hasil evaluasinya memuaskan dan sangat memuaskan.  Mudah-mudahan apa yang dipelajari di sini betul-betul bisa dibawa pulang," harapnya. 

Tak hanya melepas para peserta PKN II 2022, Khofifah turut memberikan piagam penghargaan kepada 10 peringkat terbaik. Di mana, 5 peserta yang menduduki peringkat pertama hingga kelima diberikan predikat istimewa. 

Kelima peserta terbaik itu adalah Muhammad Juaini Taofik dari Pemerintah Kab. Lombok Timur dengan judul proyek Buat Adminduk Secara Online (Bakso) di Kab. Lombok Timur, Mochamad Bachruni Aryawan dari Pemerintah Kab. Sidoarjo dengan judul proyek Straprobule Tekbiotiv Boskanrator, dan Ikhsan dari Pemerintah Kota Surabaya dengan judul proyek Inspektorat Sahabat yang Solutif (Insentif).

Peringkat keempat diisi oleh Lilik Arijanto dari Pemerintah Kota Surabaya dengan judul proyek Peningkatan Jalan Lingkungan yang Berkelas Dunia Melalui Pola GePREK (Gotong Royong Pemberdayaan dan Ekonomi Kerakyatan), diikuti oleh Heru Susanto dari Kementerian Perhubungan dengan judul Peningkatan Pelayanan Publik Melalui Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) Distrik Navigasi Kelas I Dumai. 

Selain kelima orang dengan predikat istimewa tersebut, ada pula kelima orang lainnya yang menduduki peringkat keenam hingga kesepuluh terbaik. Antara lain Moh. Ali Kuncoro dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Mokhamad Anwar Mukhtadlo dari Pemerintah Kan. Bojonegoro, Fariza dari Pemerintah Prov. Riau, R. Rachmad Basari dari Pemerintah Kota Surabaya, serta Sunardi Nurcahyono dari Pemerintah Kota Madiun. 

Sementara itu, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Adi Suryanto memuji capaian Jatim. Dinilainya, Jatim berhasil mencontoh Singapura di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew yang dapat membangun birokrasi yang handal negaranya  saat menjadi Perdana Menteri

"Saat itu Lee Kuan Yew mengambil langkah tidak lazim yang tak banyak dilakukan saat itu. Jadi dia menguatkan SDM pegawai negeri. Itulah kenapa Singapura maju. Dan Jawa Timur berhasil menjadi provinsi yang pengembangan ASN-nya terbaik," ujar Adi. (pno/n)

 

 

#Khofifah Indar Parawansa #Gubernur Jawa Timur #BPSDM Jatim #Penutupan PKN Tingkat II Angkatan Ke-24