Sabtu, 20 April 2024

Gubernur Khofifah Harap Ground Breaking Gedung MUI Jatim Jadi Pusat Ulama Bangun Peradaban Islam dan Perdamaian Dunia

Diunggah pada : 9 Desember 2022 10:31:59 368
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan Ground Breaking pembangunan gedung kantor Dewan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Jatim di Jalan Raya Wisma Pagesangan Surabaya Kamis (8/12) sore.

Jatim Newsroom - Prosesi awal pembangunan Gedung MUI merupakan salah satu ikhtiar untuk membangun peradaban Islam dan  perdamaian dunia. Sekaligus, sebagai upaya membangun seluruh pergerakan ulama di Jatim supaya menjadi referensi serta kontribusi keilmuan bagi kemaslahatan masyarakat. Mengingat besarnya jumlah dan kedalaman keilmuan Ulama Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan Ground Breaking pembangunan gedung kantor Dewan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Jatim di Jalan Raya Wisma Pagesangan Surabaya Kamis (8/12/2022) sore.

Sebagai informasi, lahan yang digunakan untuk pembangunan Gedung MUI adalah aset Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan luas 3.045 m2.

Gubernur Khofifah menyampaikan, untuk pembangunan gedung tersebut telah disiapkan anggaran sebesar Rp 50 M . Khofifah pun meminta agar pekerjaan pembangunan  yang dianggarkan melalui APBD 2023 segera dilakukan lelang sehingga nyambung langsung dengan pembangunan pondasi yang sekarang dilakukan.  Dana pembangunan tersebut bersumber dari P-APBD 2022 sebesar 6 milyar  dan APBD Pemprov Jatim 2023 sebesar 44 milyar.

“Ini sudah ketok palu APBD 2023  pada tanggal 10 November 2022, jadi anggarannya  sudah siap Rp 44 miliar untuk total pembangunan.  Untuk pondasinya Rp 5 miliar dan Detail Enginering Design (DED) anggarannya sebesar Rp 1 miliar, totalnya Rp 50 miliar," terangnya.

Gubernur Khofifah mengatakan bahwa dua tahun yang lalu, dirinya baru mengetahui jika MUI Jatim belum memiliki kantor yang representatif. Dimana sangat terbatas  aksesnya bagi sebuah kantor MUI sekelas Provinsi Jawa Timur karena masuk gang yang kurang representatif untuk sebuah kantor organisasi setingkat MUI Jawa Timur dan cukup parkir dua mobil serta potensi banjir saat hujan.

“Kemudian kita koordinasi di titik mana kira-kira yang memungkinkan dan representatif. Titik ini ditemukan oleh Ketua MUI Jatim Kyai Mutawakkil Alallah,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya menginstruksikan bahwa usai pondasi terpasang, bisa segera dilanjutkan pada proses pembangunan.  Secara teknis, metode penetapan status aset milik daerah untuk dioperasikan oleh pihak lain (MUI) yang pelaksanaannya dengan mempedomani Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah antara lain ditindaklanjuti dengan perjanjian antara Pemprov Jatim dengan MUI Jatim.

“Agar setelah pondasi selesai bisa langsung  dibangun  seutuhnya agar sesuai target bulan September paling lama November 2023 sudah selesei.  Harapannya tentu ini bisa jadi sentra kegiatan  bagi Ulama se Jatim yang memiliki kedalaman ilmu luar biasa untuk mengembangkan karya-karya dan pemikirannya,” kata Gubernur Khofifah.

Ketua Umum PP Muslimat NU ini menyampaikan, perjalanannya ke Ryadh- Saudi Arabia selain misi dagang  juga  untuk memperkenalkan kontribusi  keilmuan para ulama serta seminar manuskrip karya ulama asal Indonesia khususnya Jawa Timur.

“Disana kita temukan lebih banyak informasi lebih luas dan banyak kitab-kitab karya ulama asal Indonesia khususnya Jatim yang tersimpan dalam  dokumen di  Arab Saudi terutama Lembaga Arsip di Riyadh. Saya mendapat informasi bahwa karya Ulama Indonesia termasuk Jawa Timur juga tersimpan di Musium dan perpustakaan di Inggris serta Belanda,” jelasnya.

Gubernur Khofifah melanjutkan, bahwa dengan misi tersebut dirinya mendapatkan sebuah kesempatan luar biasa yakni  untuk melaksanakan seminar di tempat yang sangat prestiges sekaligus menggali lebih dalam berbagai naskah karya Ulama Indonesia terutama Ulama Jawa Timur.

Gubernur Khofifah juga menceritakan dirinya mendapat 8 kitab karya  Grand Syeikh Al Azhar dan diberikan kewenangan untuk menerjemahkan, menerbitkan, mendistribusikan bahkan  menjual guna melengkapi kebutuhan referensi keilmuan Islam yang mengajarkan moderasi, toleransi dan perdamaian.

“Mungkin memang tidak mudah mendapatkan  amanah  dari beliau. Tetapi dengan ikhtiar bersama Insya Allah amanah ini dapat kita laksanakan dengan baik. Artinya, pergeseran peradaban Islam dunia seperti diprediksi Syeikh Yusuf Qardhawi  akan muncul dari Indonesia. Insya Allah akan lahir dari Jawa Timur. Sentranya kemungkinan  Insya Allah dari MUI Jawa Timur yang bisa menangkap duluan kesempatan tersebut  bukan hanya sekadar angan-angan saja,” kata Khofifah.

"Akhirnya, mohon do'a semoga pembangunan gedung MUI Jawa Timur ini lancar dan memberi manfaat yang besar bagi peran Ulama Jawa Timur untuk meningkatkan perannya lebih luas bagi kemajuan perdaban bangsa dan dunia," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI Jatim KH. Hasan Mutawakkil Alallah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas fase awal pembangunan gedung MUI Jatim yang sepenuhnya didukung oleh Pemprov Jatim.

“Terima kasih Ibu Gubernur. Proyeksi kedepan gedung ini nantinya akan menjadi pusat pergerakan para ulama di Jatim untuk menjaga, mengamankan, mengamalkan dan mempertahankan hukum-hukum Allah SWT di bumi pertiwi,” ucapnya

Dirinya pun menceritakan bagaimana MUI pernah nomaden hingga punya kantor sendiri meskipun aksesnya cukup sulit. Tapi hari ini adalh tanda dimulainya kehidupan baru.

“Mewakili seluruh DP Pimpinan MUI dan DP Pimpinan MUI Kab/Kota saya mengucapkan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya. Mudah-mudahan proses pembangunan kantor ini berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat serta maslahat, meningkatkan kehidupan serta mensejaterahkan umat,” tutupnya. (red)

#Khofifah Indar Parawansa #Gubernur Jawa Timur