Jatim Newsroom -Gubernur Jawa Timur, Khofifah membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat provinsi ke - XXXI di Jember, Selasa (23/5/2023). Ajang adu kemampuan sesuai kompetensi keahlian siswa SMK Negeri dan swasta se-Jawa Timur ini diikuti 1.653 peserta berlangsung 23-26 Mei.
Gubernur Khofifah mengatakan, ajang ini untuk mewadahi siswa yang unggul dan kompeten untuk mempunyai daya saing yang kompetitif, selain untuk menyiapkan perwakilan Jatim di tingkat nasional. meminta agar sekolah, guru dan tenaga kependidikan untuk bersama-sama merealisasikan Perpres no 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Menurut dia, LKS yang sedang berlangsung ini sesuai dengan komitmen Pemprov Jatim sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas SDM unggul menuju Jatim sebagai Provinsi Vokasi.
Di SMK anak-anak di ajarkan dengan 70 persen praktik dan 30 persen teori. Selain memperbanyak link and match dengan dunia usaha dan dunia industri. saat ini pendidikan vokasi juga didorong untuk menyelenggarakan pelatihan dan kursus keterampilan berbasis kompetensi, future job, reskilling, dan upskilling," ujarnya.
Peningkatan keterampilan SMK tersebut, lanjut Khofifah mengacu pada Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang disahkan oleh Presiden Jokowi. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menyiapkan SDM kompeten, produktif, dan berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Dengan diterbitkannya peraturan tersebut, SMK di Jatim saya yakin sudah siap dengan perubahan pendidikan vokasi. Ada pembelajaran berbasis project, ada pembelajaran berbasis teaching factory, ada praktisi mengajar. Kami juga ada program bekerja, melanjut dan wirausaha. Dengan kesiapan itu saya optimis Jawa Timur menyumbangkan putra-putri terbaiknya dalam membangun SDM unggul sesuai dengan keahliannya," ujarnya.
Sebab, aturan Perpres menginginkan revitalisasi pendidikan vokasi berupa transformasi paradigma pendidikan dari yang bersifat supply oriented menjadi demand oriented. Sehingga lulusan pendidikan vokasi benar-benar mampu menjawab kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Orang nomor satu di Jatim ini juga mengaku bangga, sebab TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) lulusan SMK di Jatim mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan data BPS, TPT SMK Jatim pada bulan Agustus 2020 sebesar 11,89%, kemudian di tahun 2021 bulan Agustus turun di angka 9,54% dan per Agustus 2022 TPT menurun diangka 6,70%
"Bahkan menurut hasil tracer study Kemdikbudristek TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen," imbuh dia.
Berdasarkan hasil laporan tracer study yang dilakukan pada SMK di Jatim, banyak siswa sudah mendapatkan kontrak kerja dengan perusahan diluar dan dalam negeri saat masih dibangku kelas 12.
Di Jatim sendiri saat ini telah memiliki kawasan industri khusus (KIK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang bisa dijadikan tempat teaching factory para lulusan SMK, SMA dan para pencari kerja untuk berlatih langsung di industri.
Sementara itu, terkait pelaksanaan LKS SMK tahun 2023 tingkat Provinsi, Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menjelaskan kegiatan ini menjadi wadah untuk mencari jawara-jawara terbaik Jatim yang akan bertanding di LKS nasional tahun 2023. Di samping itu, menyediakan wahana bagi siswa SMK untuk mengasah karakter positif, produktif, kreatif dan inovatif.
"Lewat ajang ini kami juga bisa mengetahui peta kualitas dan kemampuan SMK seluruh Jatim sesuai standartserta memberikan kesempatan dan motovasi kepada siswa untuk berkompetisi secara sportif," urai Wahid.
Di ajang tahun ini, setidaknya ada 54 bidang lomba yang akan dilombakan pada LKS tingkat provinsi. Dari jumlah tersebut, pemenang dari 37 bidang lomba akan menjadi delegasi yang bertanding di LKS Nasional 2023. (hjr)