Sabtu, 20 April 2024

Gubernur Jatim Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2022

Diunggah pada : 18 Agustus 2022 12:53:25 400
Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto menyerahkan secara simbolis uang rupiah kertas tahun emisi 2022 kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022 secara daring dari Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (18/8/2022). Foto: Herlambang JNR

Jatim Newsroom – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2022 secara daring dari Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (18/8/2022).

Rakornas bertajuk “Sinergi untuk Stabilisasi Harga dan Ketahanan Pangan Nasional” ini dipimpin langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo dari Jakarta. Hadir dalam kesempatan ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, Menteri dan Kepala Lembaga terkait, dan Gubernur beserta Bupati/Wali Kota seluruh Indonesia.

Di Grahadi, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa bersamaan dengan rakornas pengendalian inflasi ini, BI juga meluncurkan uang rupiah kertas tahun emisi 2022.  Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto menyerahkan secara simbolis uang rupiah tersebut kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

“Ada filosofi dan pesan yang kuat kepada kita semua untuk bekerja keras mengendalikan inflasi di semua lini. Terutama inflasi volatile food karena memang kebutuhan untuk rumah tangga memberikan pengaruh cukup signifikan. Semua sektor harus membangun suatu sistem pengendalian inflasi yang lebih komprehensif,” ujar Khofifah.

Ia juga menyampaikan ada semangat baru yang harus dibangun bersama dari adanya peluncuran uang baru ini. “Ada update teknologi berupa digital security printing yang dilakukan oleh BI. Foto-fotonya juga para pahlawan. Perjuangan dan pengorbanan para pahlawan itu menjadi pesan penting dari mata uang yang diterbitkan oleh BI ini,” ungkap Gubernur Jatim.

Dalam kesempatan ini, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan beberapa arahan, antara lain:

  • Dunia tengah menghadapi situasi yang sangat sulit, mulai dari pandemi Covid-19, perang, krisis pangan, krisis energi, hingga krisis keuangan. Menghadapi situasi yang tidak normal ini, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan terkait tidak boleh sekedar bekerja sesuai standar dan rutinitas.
  • Presiden RI memberi arahan kepada Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) untuk tidak hanya melihat dari sisi makro, melainkan dari sisi mikro hingga ke angka dan data yang sifatnya lebih rinci. Koordinasi yang baik antara pusat dan daerah juga tentu harus menjadi perhatian.
  • Saat ini, inflasi sedang menjadi salah satu persoalan utama di dunia. Presiden RI menyebutkan beberapa negara memiliki inflasi di atas 6%, bahkan AS ada di angka 8,5% dan Uni Eropa di angka 8,9%. Indonesia yang memiliki inflasi di angka 4,94% juga tetap harus berhati-hati dan berupaya mengendalikannya.
  • ndonesia baru saja mendapatkan sertifikat penghargaan dari International Rice Research Institutute (IRRI) sebagai negara yang memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan sudah swasembada pangan. Presiden RI berharap prestasi ini mampu dipertahankan bahkan ditingkatkan hingga Indonesia mampu ikut serta mengatasi kelangkaan beras di beberapa negara melalui ekspor.
  • Presiden RI juga memberi arahan kepada Kepala Daerah untuk mempercepat realisasi belanja. Pasalnya, realisasi serapan APBD per Agustus 2022 sebesar Rp472 T atau 39,3%.  

Rakornas ini digelar sebagai bentuk sinergi antara TPIP, TPID, dan BI untuk memastikan terjaganya stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan guna mendukung akselerasi pemulihan ekonomi nasional. Dalam kesempatan ini, Menko Perekonomian menyampaikan laporan tentang upaya pengendalian inflasi, sementara Gubernur BI tentang perkembangan terkini dan prospek inflasi. (idc/n)

#Gubernur Jawa Timur #inflasi #rupiah