Gelar Apel Besar Hari Pramuka, Kak Sugiri Tak Ragukan Ketangguhan Anggota Kepanduan

Jatim Newsroom - Gerakan kepanduan di Indonesia memiliki sejarah panjang.  Di zaman penjajahan Belanda, sudah berdiri Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. Gerakan kepanduan bernafaskan kebangsaan maupun agama bermunculan selama era 1928-1935. Presiden Sukarno sengaja melebur semua organisasi kepanduan yang ada menjadi Gerakan Pramuka. Terbit Keppres Nomor 448 Tahun 1961 tentang Panji Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961 yang diperingati sebagai Hari Pramuka hingga kini. 

Apel besar Hari Pramuka ke-61 berlangsung di Pendopo Agung Ponorogo, Minggu  (14/8/2022). Bupati Sugiri Sancoko yang bertindak selaku pembina upacara. Eksistensi   Pramuka sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa terlihat dari posisi bupati selaku ketua majelis pembimbing cabang. ‘’Peringatan Hari Pramuka ke-61 menjadi momentum untuk menunjukkan tekad kita untuk terus memberikan pengabdian tanpa batas demi terwujudnya ketangguhan bangsa setelah dua tahun dilanda pandemi,’’ tegas Kak Sugiri. 

Menurut dia, Pramuka juga berperan aktif dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Melalui gerakan kedisiplinan nasional patuh protokol kesehatan, maka pandemi itu mulai berangsur menjadi endemi hingga kemunculannya seperti penyakit biasa. Kak Sugiri tidak meragukan ketangguhan karakter anggota Pramuka. ‘’Karena  terikat kode kehormatan yang memuat janji, nilai, dan norma dalam kehidupan sehari-hari,’’ terangnya.

Bersamaan apel besar Hari Pramuka itu diserahkan penganugerahan tanda Pramuka Garuda kepada 238 anggota terpilih dan 20 Lencana Panca Warsa untuk pengabdian anggota. Peserta upacara juga terdiri unsur forkopimda, pengurus kwartir cabang, ketua kwartir ranting, majelis pembimbing ranting, dan ketua majelis pembimbing gugus depan. Tema peringatan Hari Pramuka ke-61 Tahun 2022 adalah ‘’Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa.’’ (why/n)

#Bupati Ponorogo #kominfo jatim