Jumat, 29 Maret 2024

Gandeng Kementerian PUPR, ITS Dukung Infrastruktur Permukiman Lewat KKN

Diunggah pada : 13 Juli 2022 15:09:35 85
Wakil Rektor I ITS Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT mengimbau pentingnya keberlanjutan dalam pelaksanaan KKN Tematik Infrastruktur

Jatim Newsroom-Dalam mewujudkan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa mendorong kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai sarana untuk mewujudkan pengabdian kepada masyarakat. Bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ITS menggagas program KKN Tematik Infrastruktur.

Pelaksanaan KKN Tematik Infrastruktur Kolaborasi Kementerian PUPR ini meneguhkan adanya pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan infrastruktur dan pembekalan kepada mahasiswa yang terlibat di dalamnya. Program ini didukung dengan adanya program dari Kementerian PUPR yakni pembangunan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat, sehingga diperlukan adanya keberlanjutan, optimalisasi, dan pemeliharaan infrastruktur.

Kepala Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan Kementerian PUPR Kuswara ST MA menguraikan bahwa peluncuran KKN Infrastruktur merupakan salah satu ikhtiar dalam menjawab tantangan penyediaan infrastruktur permukiman. “Permasalahan ketersediaan sarana dan prasarana permukiman menjadi salah satu perhatian utama oleh Kementerian PUPR, karena itu keterlibatan masyarakat memiliki peran penting dalam penyediaan infrastruktur dasar,” ungkap Kuswara, Rabu(13/7/2022).

Lebih lanjut, menurut Kuswara, peran masyarakat yang dimaksud tersebut diaktualisasi pada penyediaan prakonstruksi hingga pascakonstruksi. Dalam hal ini, pelaksanaan prakonstruksi yang melibatkan masyarakat diwujudkan melalui perencanaan, identifikasi, dan pelaksanaan konstruksi. Sementara itu, kegiatan pascakonstruksi berupa pemeliharaan dan pengoptimalan operasional dari infrastruktur yang akan, sedang, maupun yang sudah dibangun.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Adi Soeprijanto turut menambahkan bahwa salah satu moto besar ITS adalah advancing humanity atau memajukan kemanusiaan yang mampu menjadi ajang dalam melatih empati dan mengimplementasikan teori. “Kami merasa berterima kasih dengan adanya kerja sama dengan Kementerian PUPR, karena permasalahan infrastruktur bukanlah permasalahan yang mudah diatasi oleh pemerintah sendiri,” tutur Adi penuh syukur.

Selain itu, Guru Besar Teknik Elektro ini juga mengimbau agar program KKN selalu mempertimbangkan aspek keberlanjutan sebagai aspek penting yang senantiasa dipertahankan dalam pelaksanaan program. Hal ini dimaksudkan agar program KKN yang belum selesai dikerjakan, dapat dilaksanakan kembali hingga mendorong masyarakat agar mampu secara mandiri mengelola hasil yang telah terwujud dari program KKN.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS. Fadlilatul Taufany  menyampaikan, KKN Infrastruktur bertujuan memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). “KKN Infrastruktur merupakan salah satu bentuk kolaborasi dengan pemerintah dengan Kementerian PUPR dalam penyelesaian masalah penyediaan dan pengelolaan infrastruktur,” terang dosen yang akrab disapa Taufany ini.

Secara spesifik, Taufany menyebut lokasi pelaksanaan KKN Tematik Infrastruktur ini adalah di Desa Banjarkemuning, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan KKN terbagi ke dalam empat tema, yakni sistem penyediaan air minum (SPAM), sistem pengelolaan air limbah domestik dan pengelolaan persampahan, pengembangan kawasan perumahan dan permukiman, serta informasi standar dan teknologi peningkatan kualitas rumah tidak layak huni (RTLH). 

Selanjutnya, melalui pembekalan yang dipaparkan oleh salah satu pemateri Yusuf Muthaqin SH, kegiatan KKN Infrastruktur yang dilakukan guna mendorong keterlibatan perguruan tinggi dalam mendukung upaya keberlanjutan pembangunan dan perencanaan ini mengajak mahasiswa untuk berinteraksi secara langsung dengan masyarakat. “Untuk infrastruktur yang sudah terbangun, mahasiswa bisa melakukan upaya optimalisasi dan untuk infrastruktur yang belum terbangun, bisa dilakukan perencanaan,” jelas Yusuf.

Yusuf juga menginformasikan mengenai kiat-kiat dalam pelaksanaan program KKN yang terbagi menjadi enam langkah. Yakni berupa pertemuan dengan masyarakat untuk mengurai masalah dan potensi, pelaksanaan observasi dan pengukuran lapangan, penyempurnaan data masalah dan potensi, pemaparan data yang diperoleh, penyusunan peta, serta diakhiri dengan penyusunan dokumen laporan.

Program KKN Tematik Infrastruktur ini diharapkan mampu memberikan peran penting dalam mengatasi permasalahan infrastruktur di Indonesia dan menjadi wadah bagi mahasiswa dalam memahami kondisi permasalahan yang ada di masyarakat. Selain itu, kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan hanya untuk kepentingan Kementerian PUPR, ITS, maupun mahasiswa. Tetapi diselenggarakan demi untuk mendukung kemajuan masyarakat (mad/hjr)

 

#its