Jatim Newsroom – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jatim, Freddy Poernomo mengusulkan baju batik khas dari 14 Daerah Pemilihan (Dapi) di Jawa Timur bisa menjadi busana kearifan lokal anggota DPRD saat rapat paripurna atau kegiatan dewan lainnya.
“Kearifan lokal batik khas dari 14 Dapil di Jatim bisa dimasukan atau diusulkan dalam Tata Tertib 2024 – 2029. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan central UMKM baju batik di daerah masing – masing,”kata Freddy usai paripurna di DPRD Jatim.
Dijelaskan, batik kini sudah ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai pakian khas Indonesia. Ia menyebutkan, sepatutnya DPRD Jatim mengikuti jejak DPRD Provinsi Yogyakarta yang sudah memelopori busana kearifan lokal.
Maka itu ia berharap, kepada 120 anggota dewan Jatim lebih mengedepankan kearifan lokal. “Sekalian bisa membantu mepromosikan batik khas daerah masing-masing,” tegasnya politisi asal dapil Tuban – Bojonegoro ini.
Ia menambahkan, aspirasi terobosan pimpinan sementara DPRD yang mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL) tanpa kopya. “Paripurna hari ini terobosan bagus, PSL tanpa kopiah dan tanpa dasi,”katanya.
Pihaknya mengusulkan penyusunan tata tertib (tatib) agar meniadakan pakaian dinas (PSH, PDH dan PSR) . “Kecuali yang dipertahankan pakaian PSL, PKJ dan batik,”pungkas politisi yang empat kali duduk sebagai wakil rakyat ini. (Pca/hjr)