Jumat, 19 April 2024

Eliminasi Stunting di Sumenep, TNI Dukung Melalui Program BAAS

Diunggah pada : 19 Oktober 2022 21:25:57 111
Foto: dok. BKKBN untuk JNR Kominfo Jatim

Jatim Newsroom - TNI siap mendukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) sebagai upaya untuk mengeliminasi kasus stunting. BAAS merupakan program yang diluncurkan BKKBN, sebagai gerakan gotong royong dari seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting, dan menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak berisiko stunting.

"Kurang lebih 3.000 anak yang terindikasi stunting di Kabupaten Sumenep diharapkan segera bisa diintervensi. Saat ini sudah tersedia data stunting by name by address, nantinya melalui data ini akan dilakukan intervensi bersama. Jajaran Kodim 0827/ Sumenep siap mendukung dan bekerjasama dengan mitra untuk menurunkan angka stunting, ini adalah amanah sebagai Bapak Asuh Anak Stunting," ujar Komandan Kodim 0827/ Sumenep, Letkol Inf. Donny Pramudya Mahardi, saat menghadiri Rapat Koordinasi Intensifikasi Pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan Sosialisasi Audit Stunting Kabupaten Sumenep, di Sumenep, Selasa (18/10/202). 

Pada kesempatan tersebut, Letkol Infanteri Donny Pramudya Mahardi, juga mengukuhkan Danramil 0827/20 Sapudi, Kapten CHB. Ardi Sumarja sebagai Bapak Asuh anak Stunting. Sedangkan Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, mengukuhkan Anita Yulistiowati Andi Sumarja sebagai Bunda Asuh Anak Stunting.

Letkol Infanteri Donny Pramudya Mahardiika mengatakan, jika ada anak yang terpapar stunting sejumlah 10 (sepuluh) maka mereka ini akan terus didampingi melalui BAAS paling tidak selama 3 (tiga) tahun. Pendampingan akan diberikan dalam bentuk uang maupun bahan makanan yang diperlukan untuk pencegahan stunting,.

Letkol Inf. Donny Pramudya juga telah dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting oleh Kasgartap III Surabaya pada momentum peringatan HUT TNI di Kodam V/ Brawijaya, Surabaya pada 3 Oktober 2022 lalu.

Sementara itu Ketua TP PKK Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, berpesan pada Komandan Kodim, Danramil dan Babinsa untuk mengawal percepatan penurunan stunting, TBC dan penundaan pernikahan anak. “Melalui sosialisasi sampai di lini bawah dan melakukan pendekatan kepada tokoh agama dan masyarakat. Peran tokoh agama dan masyarakat ini membantu penyampaian informasi program agar didengar dan diterima masyarakat awam.” ujar Nia.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PPKB) Sumenep, Agus Mulyono, menyebut, hingga saat ini desa yang menjadi intervensi stunting di Kabupaten Sumenep berjumlah 10 desa. Sedangkan di wilayah Sapudi, berdasarkan data bulan timbang Agustus 2022 yang diupdate per tanggal 19 Oktober 2022, 75 anak di Pulau Sapudi terindikasi mengalami stunting, 8 di wilayah Gayam dan 67 lainnya di wilayah Nanggunong.

Pulau Sapudi  adalah  pulau  yang terletak di sebelah timur Pulau Madura. Secara administratif,  pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep. Wilayah Pulau Sapudi terbagi atas dua administrasi kecamatan, yakni Nonggunong  dan Gayam, serta memiliki populasi sebanyak 13.683 jiwa.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang diwakili Kepala Sub Koordinator Bina Kesertaan KB Jalur Wilayah Khusus dan Galciltas, Dian Indreswari, menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka prevalensi stunting di Sumenep adalah 29 persen.

“Pemerintah mengharapkan di tahun 2024 angka stunting di Indonesia bisa turun di angka 14 persen. Dengan kemitraan dan komitmen yang kuat mudah-mudahan kita dapat menurunkan stunting bersama-sama,” terang Dian.

Turut Hadir pada kesempatan itu, Dewan Pengasuh Ponpes Mathali'ul Anwar Putri KH. Drs Haji Mahfud Rahman sekaligus Bapak Asuh Anak Stunting Sumenep, Kepala Dinkes PPKB Sumenep Agus Mulyono, MCH dan Ketua Persit KCK Kodim 0827/Sumenep, Yuliana Nur Cholis. Kegiatan tersebut juga diikuti Kepala puskesmas se-kabupaten Sumenep, Danramil beserta ibu, Babinsa se-Kab.Sumenep, IBI dan PKB Kabupaten Sumenep.(sti)

#bkkbn #stunting