Sabtu, 20 April 2024

Dukung Bojonegoro Bebas Stunting, Dinkes Gelar Diseminasi Gizi

Diunggah pada : 25 Agustus 2022 18:33:47 227
Kegiatan Diseminasi Gizi di Kabupaten Bojonegoro.

Jatim Newsroom – Untuk mendukung bebas dari Stunting di Kabupaten Bojonegoro, Dinas Kesehatan Bojonegoro menggelar kegiatan Diseminasi Gizi ini mengangkat tema "Remaja Sehat Bebas Stunting Penuh Prestasi" diikuti 129 peserta dari OPD dan lembaga-lembaga perempuan yang ada di Kabupaten Bojonegoro.dengan tema "Remaja Sehat Bebas Stunting Penuh Prestasi" yang diikuti 129 peserta dari Perngkat Daerah dan lembaga-lembaga perempuan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Dan dibuka oleh Bupati Anna Muáwanah secara daring di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Kamis (25/08/2022).

Bupati Anna mengatakan mengatakan peran serta bersama akan sangat membantu bebas dari Stunting. Satu diantara penunjang dari bebas stunting adalah pemenuhan Gizi bagi anak untuk tumbuh kembangnya.

“Untuk pengendalian dan bebas dari stunting bukan semata-mata tugas dari seorang Ibu, tapi pemenuhan gizi bagi anak juga menjadi tugas seorang bapak.Pemkab Bojonegoro juga sudah menyisir terhadap kriteria stunting yang benar. Serta memanfaatkan data yang real untuk melaksanakan kebijakan yang tepat sasaran. Bojonegoro sudah ada dokter pendamping untuk mengedukasi masyarakat dalam hal menghadapi stunting,”ujar Bupati Anna.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr. Ani Pujiningrum mengatakan

“1000 hari pertama setelah kelahiran membawa dampak kehidupan bagi Balita,  akan berimbas sampai Dewasa. Untuk mendukung bebasa dari Stunting di Kabupaten Bojonegoro, Dinas Kesehatan telah membagikan tablet penambah darah bagi remaja-remaja putri. Hal ini dilakukan karena remaja putri mengalami masa pubertas dan rawan kekurangan zat besi ketika menstruasi.

Narasumber kegiatan, Dr. Andrianto,SH, M.Kes, Ketua Asosiasi Nutisionis Indonesia (ASNI) mengatakan selain gizi buruk yang, hal yang cukup mempengaruhi terjadinya stunting adalah pola hidup sehat yang kurang tepat dan tidak disadari telah dilakukan sejak lama.

“PHBS atau Prilaku Hidup Bersih dan Sehat yang kita lakukan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Stunting sendiri adalah gagal tumbuh pada anak dan bukan karena cacat fisik. Walaupun dalam sosisalisai sering disampaikan kerdil atau pendek sering dikonotasikan sebagai tanda-tanda stunting, ujar dr. Andrianto. (yan/n)

#bojonegoro