Rabu, 24 April 2024

DPRD Jatim Minta Kesenian Tiban Blitar Bisa Dijaga dan Dilestarikan

Diunggah pada : 12 September 2022 9:21:41 314
Anggota DPRD Jatim, Ferdian Reza Alvisa saat bersama kesenian Tiban di Blitar. (Pca)

Jatim Newsroom - Anggota DPRD Jatim, Ferdian Reza Alvisa meminta dan mendorong agar kesenian Tiban di Kabupaten Blitar dilestarikan dan dijaga di tengah gempuran teknologi informasi saat ini. Hal itu disampaikan politikus asli Blitar ini saat membuka gelaran Kesenian Tiban bertajuk “Budaya yang Harus Dijaga dan Dilestarikan” di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Minggu (11/9/2022).

Acara itu pun dihadiri anggota DPRD Kabupaten Blitar Ratna Dewi Nirwanasari. “Kami meminta kesenian Tiban ini adalah budaya yang harus dijaga dan dilestarikan,” kata anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).

Pertunjukan kesenian Tiban di Desa Sawentar digelar selama dua bulan setiap hari Sabtu-Minggu dihadiri dari beberapa daerah di wilayah Jawa Timur. Diakui Alvis, kesenian tradisional Tiban memang sudah jarang tampil. Biasanya kesenian itu ditampilkan dalam ritual permohonan hujan dan acara bersih desa atau merti desa. “Kesenian Tiban sudah menjadi kebudayaan yang mandarah daging dengan kehidupan masyarakat Desa Sawentar. Dan gelaran ini sendiri dilakukan secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang,” terang Alvis yang juga Anggota Komisi D DPRD Jatim.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Alvis, ada dua kelompok yang masing-masing dipimpin seorang wasit. Dalam Ritual Tiban, wasit ini disebut dengan Landang atau Plandang. “Ritual Tiban juga selalu diiringi alunan musik gamelan dengan komposisi lengkap. Terdiri dari kendang, kentongan, dan gambang laras,” bebernya.

Tiban merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat untuk meminta hujan. Tari Tiban berasal dari Desa Wajak, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Meski demikian, Ritual Tiban juga berkembang di pesisir selatan Jawa Timur lain seperti Trenggalek, Blitar, hingga Kediri.

Karena diselenggarakan dengan maksud meminta hujan, maka tradisi Tiban biasanya digelar pada musim kemarau. Tiban dilakukan dalam bentuk adu kekuatan antara dua kelompok yang masing-masing membawa senjata berupa cambuk dari lidi daun aren. (Pca/hjr)

#dprd jatim