Jatim Newsroom – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur (DPMP Jatim) melaporkan, jumlah Desa Devisa Tahun 2023. Desa Devisa sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dalam data DPMP Jatim yang diterima Jatim Newsroom pada, Kamis (3/8/2023) menunjukkan, per Juni 2023 jumlah Calon Desa Devisi terbaru, terdapat 36 desa. Calon Desa Devisa tersebut, terdiri dari tujuh desa di Pacitan dengan komoditi Gula Aren, dan 29 desa di Pacitan dengan komoditi kopi dan jahe. Desa-desa tersebut telah bermitra dengan BUMDes Punjung yang telah lebih dulu menjadi Desa Devisa.
Dengan data Calon Desa Devisa baru itu, jika digabungkan dengan total 102 desa devisa yang telah diresmikan per 31 Mei 2023 sebelumnya. Maka, total keseluruhan desa devisa ada 138 desa devisa.
Jika dijabarkan berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, pembagian desa devisa tersebut ialah sebagai berikut : Kabupaten Banyuwangi dengan Desa Devisa Agrowisata Ijen miliki produk beras dan kopi, Kabupaten Gresik dengan Desa Devisa produk Tenun, Kabupaten Sidoarjo dengan produk rumput laut (Gracillaria), Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Banyuwangi yang merupakan Desa Devisa dengan produk penghasil kopi.
Selanjutnya, Kabupaten Situbondo-dengan produk udang, Kabupaten Lamongan-dengan produk batik dan tenun, Kabupaten Tuban-dengan produk batik dan tenun Gedog, Kabupaten Ngawi dengan produk kerajinan bonggol jati, Kabupaten Blitar-dengan produk kendang jimbe, dan Kabupaten Pacitan-dengan produk jahe bubuk.
Selain itu, ada desa devisa batik aromatherapy yakni Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, dan Sumenep dengan produk batik, Kabupaten Sumenep juga dikenal dengan produk daun kelor dan sargassum atau rumput. (vin/s)