Kamis, 25 April 2024

Disnakkan Bojonegoro Sinergi Lakukan Langkah Antisipasi PMK

Diunggah pada : 2 Februari 2023 15:26:49 38
Istimewa

Jatim Newsroom - Agar Bojonegoro terbebas dari kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK.),  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) serta unsur terkait bersinergi melakukan berbagai langkah antisipasi.

Kepala Disnakkan Kabupaten Bojonegoro Catur Rahayu menjelaskan, ada lima langkah antisipasi yang dilakukan. Yaitu penyekatan lalu lintas hewan, peningkatan biosecurity, pengobatan terhadap hewan yang terkena PMK, serta Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) pada masyarakat dan vaksinasi PMK.

“PMK adalah penyakit infeksius yang disebabkan Apthovirus yang bersifat akut dan menular antar hewan. Hewan rentan yakni sapi, kambing, domba, kerbau, babi dan hewan kuku genap lainnya. Para pemilik hewan ternak ini perlu memperhatikan gejala klinis. Di antaranya demam 39,41 derajat celcius, air liur berlebih dan berbusa, luka lepuh di lidah dan rongga mulut, pincang dan luka pada kaki tracak, tremor atau sulit berdiri, tidak mau makan, nafas cepat, produksi susu menurun, “ jelas  Catur Rahayu.

“Jika terdeteksi gejala tersebut segera menghubungi petugas medik veteriner atau dokter hewan setempat agar dapat segera mengambil langkah dan tindaklanjut,” tegasnya.

Disnakkan, lanjut dia, juga telah bekerja sama dengan unsur TNI, Polri dan Forkopimcam serta masyarakat untuk terus melakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi PMK. Pencegahan dengan Komunikasi, Informasi dan Edukasi  (KIE)    melalui petugas teknis peternakan kecamatan, Radio, dan sosial media. Sementara dalam peningkatan biosecurity, Disnakkan telah melakukan penyemprotan disinfektan di empat area. Di antaranya Pasar Hewan Balen, Pasar Hewan Sumberrejo, Pasar Hewan Padangan, dan kandang-kandang milik peternak.

“Kami juga melakukan penyekatan jual beli hewan ternak dari luar Bojonegoro utamanya di titik perbatasan. Seperti Kecamatan Baureno, Padangan, Margomulyo, Trucuk, dan Kasiman,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau, peternak juga perlu mewaspadai jika salah satu hewan ternak didapati gejala yang telah disebutkan di atas dan berada satu kendang, maka cepatnya penanganan mempengaruhi tingkat kesembuhan ternak. (yan/n)

 

 

 

#bojonegoro