Kamis, 25 April 2024

Diskominfo Jatim dan Plato Bahas “Bersama Ciptakan Ruang Digital Aman untuk Anak”

Diunggah pada : 9 Maret 2023 19:00:59 65
Kabid Komunikasi Publik Diskominfo Jatim, Assyari (tengah) bersama Dita Amalia, Direktur Yayasan Plato (baju putih)

Jatim Newsroom Ruang digital yang aman bagi anak syarat mutlaknya adalah anak benar-benar punya kemampuan menguasai literasi digital dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi digital agar tidak mudah terjebak.

 

Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur,  Assyari bersama Direktur Yayasan Plato, Dita Amalia membahas tentang Ruang Digital Aman Untuk Anak, Kamis (9/3/2023).

 

“Kita harus menciptakan ruang digital yang nyaman, dengan langkah harus mampu membangun literasi digital yang memadai. Dari sisi mindset dan pengetahuan tentang digitaliasi harus benar-benar dikuasai,  kalau tidak kita akan tergilas. Saat ini dunia menyempitkan ruang tetapi meluaskan jangkauan. Satu sisi digitalisasi mempunyai manfaat yang luar biasa, di sisi lain ada hal yang bisa membuat kita terjerumus ke hal negatif. Karena ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan memunculkan konten-konten negatif, hoax dll. Anak-anak muda harus mampu menyaring atau memfilter dengan baik, termasuk membuat frame pada perselancaran mereka di dunia maya. Dengan dikuatkannya serta mapannya literasi yang dimiliki anak-anak, mereka akan tetap survive dan tidak akan mudah terjebak atau tertipu,” jelas Assyari.   

 

“Digitalisasi tidak bisa dihindari, tetapi yang bisa dilakukan adalah harus bisa beradaptasi dan menjadikan bahwa digitalisasi bagian dari kehidupan anak-anak zaman sekarang. Oleh sebab itu hebatlah dari sekarang, dan kuasai digital,” tambahnya.

 

Dita Amalia mengatakan, anak-anak punya peran serta punya ruang untuk berdiskusi bersama. Untuk menciptakan ruang digital yang aman bagi anak, tahun ini Plato bersama UNICEF mempunyai program pencegahan dan penanganan kekerasan dan eksploitasi seksual berbasis online pada anak atau Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA). Program ini ada di tiga Kab/Kota yakni di Trenggalek, Jember dan juga Surabaya, dengan tujuan melindungi anak-anak di dunia online agar mereka tidak terjebak di lingkaran OCSEA.

 

“Anak-anak memang perlu mempunyai kemampuan membangun literasi digital, artinya dalam menghadapi era digital mereka mampu mengamankan dirinya dengan tidak mudah menyebarkan data pribadinya di dunia maya, serta punya etika yang baik ketika berinteraksi di dunia maya. Anak – anak juga harus bisa mencegah dan mengakhiri ketika dirinya terjebak dalam kekerasan dunia maya. Maka langkah pertama adalah mempunyai keberanian untuk melaporkan, karena kita punya hak untuk melindungi diri kita. Seperti di Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak ada call centernya di 129, di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur di 0895 -3487-71070, sedangkan Surabaya punya call center di 112. Dampak dengan tidak adanya beranian korban untuk melapor adalah bisa menimbulkan adanya depresi dan akibar buruk lainnya pada anak," jelas Dita Amalia. (yan/n)

 

 

#Diskominfo Jatim